Meski secara peringkat dunia Jonatan dan Asqar terpaut sangat jauh, namun pebulutangkis 17 tahun itu mampu memberikan perlawanan yang sangat baik pada pertandingan kali ini. Asqar tampil cukup menjanjikan yang kemudian mendapatkan pujian dari Jonatan.
“Asqar tipe permainannya ulet. Defense dia bagus. Mungkin untuk jam terbang dan pengalaman dia kalah. Tapi secara keseluruhan dia bagus kok,” kata Jonatan Christie dalam wawancara pinggir lapangan dengan Mola TV mengutip dari Jawapos.com.
Asqar bahkan sempat unggul dari Jonatan pada awal hingga interval game kedua. Tunggal putra binaan PB Djarum Kudus itu memperlihatkan permainan agresif. Tapi sayangnya, keunggulan itu tidak berlangsung lama. Jonatan berhasil menyusul, bangkit, dan menyamakan kedudukan menjadi 12-12. Setelah itu, Jonatan mampu mengambil alih kendali permainan hingga akhirnya memetik kemenangan.
“Pada game kedua, saya memang sedikit berubah. Ini kan turnamen, tapi sebetulnya dianggap sebagai latihan. Jangan cari menang saja, coba apa yang sudah dilatih dalam tiga atau empat bulan terakhir. Jadi coba diterapin di sini,” tuturnya.
Berhasil melewati pertandingan perdana di fase penyisihan Grup H dengan kemenangan straight game, Jonatan akan berhadapan dengan peraih medali perunggu World Junior Championships 2019, Yonatan Ramlie di laga berikutnya, sore nanti.
Yonatan sendiri harus membuka pertandingan pertamanya di ajang Mola TV PBSI Home Tournament dengan kekalahan 21-19, 15-21 dan 19-21 dari Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.
