“Saya bersyukur dan mengapresiasi bonus yang diberikan kepada kami atlet yang meraih medali di Olimpiade Tokyo. Itu sangat menghibur dan bikin senang karena kami sebegai atlet ada batasan umur. Kami nggak main (bulutangkis) sampai tua,” kata Anthony Sinisuka Ginting dalam konferensi pers virtual yang digelar NOC Indonesia, dilansir bolalob.com.
“Kalau saya, (bonusnya) pasti ditabung, karena kami tidak bisa berprestasi terus di hari tua. Jadi, pikiran sekolah pasti ada, tapi bukan dalam waktu dekat, mungkin ada untuk lanjut (sekolah) juga. Kalau di bulutangkis, usia 30-32 tahun itu kebanyakan mulai pensiun, mulai menurun. (Bonus) ini salah satu nilai tambah buat kami, pastinya harus mempersiapkan hari tua. Bantuan ini adalah apresiasi kerja keras dan prestasi kami,” sambungnya menambahkan.
Sebelumnya sempat diinformasikan bahwa pemerintah Indonesia akan menjanjikan bonus kepada peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sebesar Rp. 5 Miliar untuk tiap orangnya. Sedangkan untuk peraih medali perak akan diguyur bonus sebesar Rp. 2 Miliar.
Sementara itu, pemain ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu yang sukses mendulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii, mengatakan bahwa bonus yang nantinya akan dia terima, tentu bakal disimpan dan harus dikelola dengan bijak. Greysia/Apriyani merupakan satu-satunya penyumbang medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020, kemarin.
“Kurang lebih sama kaya kak Ginting, kami sebagai pebulutangkis ada batasan umur, kami tabung dari apa yang sudah didapat. Ada keinginan uangnya diputar,” ungkap Apriyani Rahayu sebagaimana dikutip dari detikSport.