Pada edisi Olimpiade Tokyo 2020 tahun ini, sektor tunggal putra Indonesia berhasil meloloskan dua wakilnya. Anthony ada di peringkat kelima ranking Race to Tokyo. Sementara Jonatan menempati urutan ketujuh.
Persaingan di sektor ini sangatlah ketat. Selain dihuni para pemain papan atas seperti Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), Anders Antonsen (Denmark) dan Chou Tien Chen (Taiwan), turut hadir juga juara bertahan, peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu, Chen Long dari Tiongkok.
Meski begitu, Hendry mengatakan bahwa setiap pemain memiliki kelebihan dan kekuarangannya masing-masing. Saat ini, dia mengaku tidak ingin terlalu memikirkan siapa calon lawan buat Anthony dan Jonatan nanti. “Yang penting persiapan oke, fokus pada pikiran dan cara main yang tepat. Juga lebih yakin raih target. Berjuang dan hadapi saja lawan yang ada,” tegas Hendry Saputra mengutip dari Jawapos.com.
Dalam beberapa tahun terakhir, posisi Momota kokoh di puncak ranking dunia. Sampai saat ini posisinya tidak tergantikan meski baru kembali dalam peta persaingan pada kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu.
Selain itu, Axelsen juga menjadi salah satu pemain yang patut diperhitungkan. Bagaimana tidak. Tahun ini saja, dia sudah berhasl mengoleksi dua gelar juara dari ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 serta juara di Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300.
Meski persaingan di tunggal putra sangatlah ketat, namun Hendry menegaskan bahwa dia sudah sangat mengetahui standar Anthony dan Jonatan. Hendry yakin jika kedua anak asuhnya itu bisa melewati tiap tantangan pada Olimpiade Tokyo 2020, bulan depan.
“Mereka ini sudah berada di level yang sekarang kan sudah lama. Saya lihat bagaimana membuat tekniknya bisa lebih safe, lebih konsisten dan lebih fokus untuk menerapkan pola main yang benar,” tandasnya.