"Untuk BAMTC kami persiapkan dengan baik dan setelah itu ada All England. Dua turnamen itu yang sekarang jadi fokus," kata Apri, seperti dilaporkan Antara, Jumat (10/2).
Sebagai persiapan BAMTC 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 14-19 Februari, Apri/Fadia akan menggenjot kemampuan fisik mereka. Menurut pasangan peringkat ke-8 itu, ketahanan fisik menjadi kunci utama kemenangan pada persaingan sektor ganda putri. "Ganda putri, kan, main kuat-kuatan. Harus mau capek saja, jadi butuh konsistensi dan sabar. Bukan seperti ganda putra yang main cepat, baru servis lalu mati seperti itu. Sementara kami (ganda putri) bisa main dua jam," Apri, menjelaskan.
Selaku ganda putri nomor satu Indonesia, Apri/Fadia berkomitmen untuk terus mengasah kebolehan dan kualitas permainan mereka. Bagi mereka, ketika prestasi semakin banyak diraih maka semakin tinggi pula ekspektasi masyarakat akan penampilan mereka. Mulai dari fisik, mental, hingga teknik, lanjutnya, harus selalu diolah dan tak boleh lengah.
Sementara untuk target All England, Apri/Fadia optimistis sanggup tampil optmal dan berharap dapat menyabet gelar juara perdana dari turnamen berkategori BWF Super 1000 yang berlangsung di Birmingham, Inggris, pada 14-19 Maret itu. "Targetnya juara! Amin!" tanggap Apri, singkat.
Terkait pasangan mainnya, Apri turut menuturkan bahwa kondisi Fadia saat ini sudah membaik pascamengalami cedera saat tampil di Malaysia Open 2023. Perempuan asal Sulawesi Tenggara itu memastikan, kondisi Fadia sudah 100 persen siap tampil dan tidak lagi muncul gangguan pada kakinya.