"Apri/Fadia sudah bisa turun di turnamen level Super 500 ke atas karena kami menggunakan poin nasional Apri, dan ranking Fadia juga cukup tinggi. Fadia berada di 30 besar, Apri di 10 besar jadi poin nasional mereka cukup masuk," ungkapnya, seperti dilaporkan Antara, Minggu (22/5).
"Jadi nanti, kami akan mengikuti turnamen back-to-back enam sampai tujuh turnamen agar mereka punya ranking dunia," Eng Hian, menambahkan..
Sejatinya, debut Apriyani/Fadia tercipta di German Open 2022 pada Maret lalu. Namun, tertunda karena cedera betis yang dialami Apriyani saat tampil di All England 2022 bersama Greysia Polii.
Ganda putri anyar itu juga kembali gagal debut di Swiss Open 2022 dan Korea Open 2022, karena Apriyani masih menjalani pemulihan.
Apriyani, peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia, baru bisa turun lagi dalam turnamen bersama Fadia di pesta olahraga Asia Tenggara ini.
Dengan status debutan, Apriyani/Fadia sukses membawa pulang keping emas ganda putri, mengulang pencapaian di SEA Games 2019 Filipina, usai mengalahkan unggulan kedua asal Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, dalam dua gim langsung 21-17, 21-14.