Hingga Jumat (30/6) petang, sebanyak 2.220 pebulu tangkis mendaftarkan diri untuk mengikuti proses seleksi. Mereka datang dari berbagai daerah di Tanah Air, seperti Aceh sebanyak sembilan peserta, Jawa Tengah (1.063 peserta), Jawa Barat (300 peserta), Jawa Timur (233 peserta), Bali (15 peserta), Sumatera (76 peserta(, Kalimantan (77 peserta), Sulawesi (76 peserta), dan Papua (30 peserta).
Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan, Audisi Umum PB Djarum 2023 yang mengangkat tema #TeruskanSemangatJuara diselenggarakan dengan tujuan menjaga mata rantai pembinaan talenta-talenta muda berbakat yang dilakukan sejak dini. Ia berharap, dari ribuan peserta tahun ini, lahir pebulu tangkis berkualitas yang kelak akan mengharumkan nama bangsa di panggung dunia.
"Penyelenggaraan Audisi Umum ini merupakan upaya PB Djarum dan Bakti Olahraga Djarum Foundation dalam memperkuat roda ekosistem bulu tangkis di Indonesia dan proses regenerasi demi melahirkan pahlawan bulu tangkis Tanah Air di masa mendatang," jelasnya, di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/7).
"Kami harap para atlet dapat memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin, serta menunjukkan performa maksimal selama mengikuti rangkaian Audisi Umum. Sehingga mereka nantinya terpilih untuk meraih Super Tiket, baik dari hasil turnamen maupun pilihan Tim Pencari Bakat," Yoppy, menambahkan.
Rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2023 dimulai dari tahap screening yang terbagi menjadi dua, yaitu bermain lima menit dan bermain 10 menit. Hal ini bertujuan agar kualitas bakat dan teknik atlet dapat terlihat dengan jelas. Selanjutnya adalah tahap turnamen yang dimaksudkan untuk melihat seberapa kuat mental para peserta dalam kompetisi. Untuk kategori putra, para semifinalis di kelompok usia U-11 dan U-13 akan masuk ke tahap karantina. Sementara di sektor putri, mereka yang berhak melaju ke tahap karantina adalah yang berhasil masuk ke babak final turnamen.
Pada tahap karantina yang berlangsung selama empat minggu, para peserta akan menjalani serangkaian tes yang meliputi dua aspek yakni tes fisik dan tes kesehatan. Tes fisik dilaksanakan guna mengukur daya tahan atlet dalam bertanding dan tes kesehatan untuk melihat apakah atlet rawan cedera atau tidak. Rangkaian tes bagi para atlet tersebut nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan Tim Pencari Bakat untuk meloloskan para atlet sebagai atlet PB Djarum, serta panduan bagi pelatih dalam menyusun program pembinaan.