“Karena biasanya kan normal ya untuk ikutin turnamen. Tapi sekarang ini dibuat cluster. Jadi semuanya harus koordinasi. Apalagi non-pelatnas,” kata Tommy Sugiarto dilansir Jawapos.com.
Karena harus terus koordinasi terkait protokol kesehatan itu, Tommy mengaku belum sepenuhnya bisa fokus menyiapkan diri untuk pertandingan. Sampai saat ini, Tommy mengatakan bahwa dia masih terus berkomunikasi dengan PP PBSI terkait keberangkatan ke Bangkok, Thailand.
“Saya harus melewati prosedur-prosedur kesehatan untuk semuanya dulu baru bisa memfokuskan lagi untuk turnamen. Kemarin kan juga baru daftar melalui PBSI. Kami pemain di luar (pelatnas) harus daftar melalui PBSI. Dan PBSI bisa mengizinkan karena masuk ranking,” tuturnya.
Tommy sendiri berada di peringkat 26 dunia untuk saat ini. Karena sudah lama tidak mengikuti turnamen karena pandemi virus korona, dia pun tidak memasang target tinggi pada dua kejuaraan Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 awal tahun depan itu. Menurutnya, pandemi ini pasti berdampak pada seluruh pemain di dunia.
“Mereka juga pasti banyak berlatih dan istirahat. Untuk itu semuanya pasti juga adaptasi semua turnamen yang baru ini di awal tahun. Ya pengennya sih melakukan semua kemampuan yang sudah dilatih selama pandemi ini saja,” ungkapnya.
Berstatus pemain independen, tentu Tommy tidak memiliki pertandingan kompetitif yang dia jalannya selama pandemi ini. Berbeda dengan para atlet Pelatnas PBSI yang sempat menjalani dua turnamen internal pada Juli dan September 2020 lalu. “Ya saya fokus latihan sendiri saja, paling latihan fisik. Maintenance fisik itu utama untuk menjaga semuanya,” tandasnya.