Masuk ke dalam pelatnas Cipayung adalah mimpi dari para atlet bulutangkis di Indonesia. Namun, cara untuk mendapatkannya masing-masing berbeda. Faktor luck bisa berpasangan dengan Vita yang sudah kawakan itu membuatnya terdorong untuk bisa tampil maksimal.
Pada Desember 2015 Rafi punya agenda ambil bagian di turnamen di India. Tapi, beberapa figur penting di klubnya memberi saran sehingga Rafi pun urung terbang ke India. Imbauan itu ternyata justru tok cer dan menjadi pembuka jalan bagi pemain kelahiran Jakarta, 23 Januari 1996 masuk jalur pelatnas.
Yoppy Rosimin yang juga Kasubid Pemasaran & Sponsorship PP PBSI menginformasikan bahwa juara Kejurnas diberi kesempatan masuk Cipayung, meski lewat masa percobaan 6 bulan. “Dengan info dan bimbingan khusus, saya akhirnya dapat mewujud impian," tukas Rafi, saat menerima bonus dalam acara Apresiasi Atlet Berpretasi PB Djarum, di Jakarta.
Beruntungnya, Rafi, dia mendapatkan bimbingan yang maksimal dari Vita dan Koh Chris, sapaan Christian Hadinata, juara All England itu. Pebulutangkis gaek yang beberapa kali sukses orbitkan atlet hingga tembus pelatnas itu berlatih selama tiga bulan dan membuahkan hasil yang spektakular, yakni juara Kejurnas.
Selain kebagian kamar di Cipayung, Rafi dan Vita juga mendapat penghargaan dari Djarum Foundation berupa TV Polytron LED 32 inch. Bahkan, atas hasil itu Vita kembali menginjakkan kakinya ke Cipayung, untuk menjadi pendamping pelatih dan atlet di sana. Rafi pun berjanji lakoni pelatnas dengan disiplin dan serius agar bisa lewati masa 6 bulan dan menjadi anggota penuh Cipayung.
“Simple-nya, jangan hanya kita yang selalu dikasih dukungan oleh klub, tapi kita juga harus bisa kasih sesuatu ke klub,” ujar Vita menyoal dirinya yang selalu menjadi pelecut atlet muda untuk berprestasi itu. (Baz)