Butet juga bermain ganda putri bersama Vita Marissa. Di sektor ini dia meraih medali emas SEA Games 2007, juara China Master Super Series 2007, dan Indonesia Open Super Series 2008. Pada 2019, Butet memilih gantung raket.
"Jiwa tidak mau kalah Ci Butet itu besar sekali. Pola pikirnya itu untuk menang, di lapangan tidak gampang menyerah dan didukung skill yang memang bagus. Ci Butet tidak hanya sering memberi masukan di dalam lapangan tetapi juga di luar lapangan. Ci Butet merupakan panutan bagi saya dan pemainpemain muda lainnya,” ujar Tontowi, seperti tertulis di buku Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia yang digarap oleh tim Historia.
"Dia punya kemampuan, keterampilan, dan kualitas pukulan yang sangat luar biasa. anaknya sangat baik. Jadi saya merasa kehilangan," ujar Richard Mainaky, pelatih Butet.
Melalui buku yang ditulis oleh tim Historia itu disebutkan, kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2019 menjadi pertandingan terakhir yang diikuti Butet. Sayangnya, pasangan yang dijuluki Owi/Butet itu harus puas menjadi runner-up setelah di laga final kalah dari wakil Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Walau gagal meraih juara pada pertandingan terakhir, Butet tetap mendapat tempat terhormat. Putri dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis itu mengakhiri kariernya dengan sederet gelar juara bergengsi. Di hari saat partai pamungkasnya digelar, tanda pagar (tagar) #ThankYouButet menjadi topik trendi di lini masa media sosial. Tagar tersebut muncul sebagai bentuk ucapan terima kasih masyarakat kepada Liliyana Natsir, yang hari itu resmi mengumumkan pensiun sebagai atlet.
Setelah gantung raket, Butet masih tetap menyapa masyarakat bulu tangkis Indonesia. Ia melakoni profesi baru selaku pranatacara #TektokanAlaButet, tayangan yang telah mengisi akun YouTube PB Djarum sebanyak sembilan episode. Tepat hari ini, 9 September 2021, Butet merayakan hari jadinya yang ke-36.
Selamat ulang tahun, Liliyana Natsir!