Format yang digunakan dalam kejuaraan ini adalah format yang biasa digunakan dalam pertandingan Piala Thomas dan Uber. Dengan format tersebut diharapkan para pemain muda Indonesia mendapat pengalaman dalam pertandingan beregu. Atlet-atlet muda inilah yang diharapkan menjadi cikal bakal andalan tim beregu Indonesia di ajang dunia pada masa mendatang.
Superliga Junior ini membagi pertandingan dalam dua kategori umur yakni U19 (dibawah 19 tahun) dan U17 (dibawah 17 tahun). Kelompok U19 akan memperebutkan Piala Liem Swie King untuk beregu putra dan Piala Susy Susanti untuk beregu putri. Penggunaan nama kedua legenda dalam piala bergilir tersebut, sudah dimulai sejak tahun 2017.
Pada Superliga Junior edisi perdana tahun 2016, klub Exist Jakarta berhasil menjadi juara di sektor beregu putra. Di babak final, Exist Jakarta unggul atas PB Djarum Kudus dengan skor, 3-2. Namun klub PB Djarum Kudus berhasil menjuarai beregu putra Superliga Junior 2017 yang sudah memperebutkan Piala Liem Swie King. Di babak akhir, PB Djarum Kudus berhasil mengalahkan Jaya Raya Jakarta dengan, 3-2.
PB Djarum mampu mempertahankan Piala Liem Swie King pada tahun 2018 lalu. Klub yang bermarkas di kota Kudus ini, mengalahkan Jaya Raya Jakarta di partai puncak dengan skor, 3-1. Angka kemenangan PB Djarum dipersembahkan pemain tunggal putra Syabda Perkasa Belawa serta dua pasangan ganda Daniel Marthin/Leo Rollycarnando dan Pramudya Kusumawardana/Rehan Naufal Kusharjanto.
Meski, partai pertama dimenangkan pemain Exist Jakarta Yonatha Ramlie atas Alberto Alfin Yulianto, 21-14 dan 21-18. Namun secara berturut-turut, PB Djarum mengambil tiga poin berikutnya. Daniel/Leo yang turun di partai kedua, mengalahkan Dejan Ferdinansyah/Caesar Bagus Sadewo, 21-19, 21-13. Lalu, disusul Syabda yang mengalahkan Iqbal Aji Tri Pamungkas, 21-13, 21-11. Kemenangan PB Djarum ditentukan Pramudya/Rehan yang mengalahkan Arya Adi Saputra/Muhammad Yusuf Maulana, 21-9, 21-13.
Sementara dari sektor beregu putri U19, klub Jaya Raya Jakarta berjaya di perhelatan pertama tahun 2016. Jaya Raya menjadi juara setelah mengalahkan Mutiara Bandung, 3-1. Setahun kemudian Jaya raya berhasil mempertahankan gelar juara dan mengangkat Piala Susy Susanti. Di babak final, Jaya Raya mengalahkan PB Djarum Kudus, 3-2.
Tahun lalu, Piala Susy Susanti berpindah tangan ke klub Exist Jakarta. Dalam pertarungan final yang ketat, Exist Jakarta mengalahkan PB Djarum Kudus dengan, 3-2. Tunggal pertama Exist, Putri Kusuma Wardani menyumbangkan poin buat klubnya setelah menundukan Desima Aqmar Syrafina, 21-8 dan 21-15. PB Djarum menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui pasangan Febriani Dwi Puji Kusuma/Ribka Sugiarto yang menaklukan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah Ulima Hidayat, 14-21 21-7, 21-18.
Exist kembali memimpin setelah Yasnita Enggira Setiawan unggul atas Savira Sandradewi, 21-15, 21-17. Namun PB Djarum kembali mengandalkan nomor gandanya untuk meraih poin. Pasangan Siti Fadia Ramadhanti/Agatha Imanuela mengalahkan Melani Mamahit/Nur Aisyah, 21-17 dan 21-11. Kemenangan Exist Jakarta dipastikan oleh Hana Sri Najilah yang menundukan Virginia Sarce Runtukahu, 21-19, 21-19.
Persaingan mengejar Piala Kejuaraan tahun ini, akan berlangsung lebih sengit. Selain klub papan atas Indonesia, hadir pula tim-tim dari luar negeri. Dari beregu putra U19, diikuti tim dalam negeri, yaitu juara bertahan PB Djarum Kudus, Exist Jakarta, Mutiara Cardinal Bandung dan Jatim United. Sedang dari luar negeri, akan turun tim Kumamoto (Jepang), SBA (Singapura), Harimau Muda Team C (Malaysia) dan Taiwan High School (Chinese Taipei).
Dengan diperkuat oleh sebagian pemain yang tampil di Kejuaraan Dunia Junior, PB Djarum Kudus menjadi salah satu tim favorit juara. Nama-nama seperti pasangan juara Asia Junior 2019, Leo Rollycarnando/Daniel Marthin dari sektor ganda serta Bobby Setiabudi dan Syabda Perkasa Belawa menjadi andalan dari PB Djarum Kudus.
Sementara dari sektor beregu putri U19, akan bertanding tim PB Djarum Kudus, Exist Jakarta, Mutiara Bandung, Jatim United dan Blibli.com. Tim tamu terdiri dari Kumamoto (Jepang), Taiwan High School (Chinese Taipei) dan Granular (Thailand).
Exist Jakarta sebagai juara bertahan akan menurunkan pemain tunggal putri junior terbaik Indonesia Putri Kusuma Wardani dan ganda putri peringkat satu Junior Dunia Putri Nita Violina Marwah/Putri Syaikah Ulima Hiidayat. Pesaing terberat dari dalam negeri datang dari putri-putri PB Djarum Kudus dan Mutiara Bandung. PB Djarum Kudus menampilkan juara ganda campuran dunia junior 2018 Indah Cahya Sari Jamil dan juara ganda putri Asia Junior 2018 Febriana Dwipuji Kusuma. Meskipun tim-tim dalam negeri menurunkan pemain junior terbaiknya, namun tetap saja tim tamu harus diwaspadai. Permainan dalam beregu tidak hanya mengandalkan kemampuan individu pemain, tetapi juga strategi masing-masing tim.