Insiden buruk menimpa pebulu tangkis kelahiran Pati, Jawa Tengah, itu, yang menderita cedera lutut kiri di babak empat besar Malaysia Masters 2023, saat berhadapan dengan wakil India, Prannoy HS. Memori buruk dan trauma akibat cedera pada turnamen level BWF World Tour Super 300 itu masih membekas di hingga kini, meski Christian mampu mengalahkan rasa takut untuk kembali bermain.
"Memang turnamen terakhir itu nggak gimana-gimana, sih. Dibuat latihan dan pengalaman juga. Bagus juga buat pengalaman bagi saya, buat menambah kepercaaan diri di pertandingan selanjutnya," ungkapnya, ditemui di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (3/4).
Pekan lalu di negeri gajah putih, Christian kalah straight games 16-21,14-21 dari Pranay Katta asal India. Laga berdurasi 38 menit tersebut, menjadi laga perdananya setelah sekitar 10 bulan menepi. Christian mengakui, selain lawan di seberang net, trauma cedera juga menjadi lawan lain yang perlu ditaklukkannya. "Rasa pengen menang memang ada, tapi kita, kan, harus juga kontrol diri. Karena ini masih pertandingan pertama, istilahnya buat pemanasan dulu buat pertandingan selanjutnya," kata pemain berperingkat 254 dunia tersebut.
"Dari mainnya sudah sesuai yang saya harapkan, sudah berani. Tapi traumanya itu masih agak susah dihilangkan. Makanya setelah pulang dari sana, kembali berlatih dan saya fokuskan untuk menghilangkan trauma itu," Christian, menambahkan.
Meski sempat kembali ke arena pertandingan, Christian menyatakan belum sepenuhnya fit untuk bertanding. Ia menyatakan tidak akan memperkuat tim putra Indonesia pada Piala Thomas 2024. Namun, ia telah diberi target untuk mempersiapkan diri bertanding pada dua turnamen level Internasional Series di Eropa.
"Saya mesti ngejar dari bawah lagi. Saya tidak menyesal, karena masing-masing sudah ada jalannya. semua orang punya jalan ceritanya masing-masing. saya hanya berusaha untuk bangkit lagi," demikian Christian.