Empat piala bergilir diperebutkan para pemain junior, yakni Piala Liem Swie King (beregu putra U19), Piala Susy Susanti (beregu putri U19), Piala Hariyanto Arbi (beregu putra U17), dan Piala Yuni Kartika (beregu putri U17).
"Tujuan dilaksanakan ajang ini agar para atlet junior bisa menimba pengalaman dari permainan beregu, di mana kemenangan dan kekalahan mereka akan sangat menentukan langkah team mereka. Jadi secara pressure terhadap mental bertanding akan sangat berbeda dengan turnamen perorangan. Diharapkan mereka sudah memiliki mental bertanding yang mumpuni di usia mereka sekarang," papar Direktur Superliga Achmad Budiharto.
Kejuaraan ini diikuti 296 atlet yang berasal dari 15 tim mancanegara serta Indonesia, yaitu Jiang Xi asal China, Cheng Yuan High School (Taiwan), Taipower (Taiwan) Putri Hong Kong China (Hong Kong), Sports Affairs (Malaysia), Badminton North Harbour (Selandia Baru), Singapore Badminton Association (Singapura), serta Banthongyord (Thailand).
Sementara, tim-tim tuan rumah ialah Gideon Badminton Academy, Jaya Raya, Mutiara Cardinal, Power Rajawali, Victory, dan PB Djarum.
Sementara, Ketua Ketua Pengprov PBSI Jawa Tengah Basri Yusuf menyatakan, visi dan misi PSJ 2024 ini sejajar dan sejalan dengan visi dan misi Provinsi PBSI Jawa Tengah, yakni memopulerkan bulu tangkis di seluruh Tanah Air, menciptakan atlet yang berprestasi dunia, serta memberikan pengalaman bertanding beregu kepada para atlet junior di kelompok beregu putra dan putri pada kategori umur U15 dan U17.
"Dengan demikian kancah bulu tangkis nasional sudah menyiapkan para pemain yang berkualitas tidak hanya di kelompok perorangan, tetapi juga di kelompok beregu," jelas Basri.
Ia berharap, seluruh atlet yang bertanding dapat memanfaatkan PSJ 2024 dalam menimba pengalaman bertanding menghadapi atlet dari mancanegara. Selain itu, jadikan kejuaraan ini sebagai tempat untuk mengasah kemampuan serta mengintrospeksi kekurangan yang perlu diperbaiki.