"Kami tim dokter saat kejadian langsung berkomunikasi dengan yang ada di lapangan, pelatih, fisioterapis, dan dokternya. Data yang kami dapatkan di sana langsung di kirim ke sini dan kami pelajari," kata Kepala Tim Medis Pelatnas PBSI, Prof. Dr. dr. Nicolaas c. Budhiparama, PhD, SpOT(K), FICS, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (17/1).
"Agar lebih detail kami juga lakukan MRI kepada Fadia, hal ini kami lakukan untuk mengetahui seberapa serius kondisi cederanya dan harus beristirahat berapa lama. Sementara ini, kami sudah melakukan semua sisi penanganan dari fisioterapinya dan lain-lainnya. Sampai hari ini, proses penyembuhan cederanya cukup baik," Nico, menjelaskan.
Sementara, dr. Grace Joselini Corlesa MMRS., Sp.KO yang juga bertugas sebagai dokter pelatnas PBSI mmenyatakan, keputusan kembali lapangan seorang atlet selepas cedera harus tepat bagaimanapun tingkat cederanya. "Kalau kami lihat cederanya memang cenderung ringan, ya. Tapi, kami tetap harus mengambil keputusan-keputusan yang tepat, meski berapapun tingkatan cederanya baik ringan, sedang ataupun berat," jelasnya.
"Semua kami komunikasikan, terutama kepada Prof. Nico," demikian Grace.