“Di game pertama mainnya cukup enak, tapi di game kedua konsentrasi saya agak buyar. Sering kecolongan dari servis lawan. Di game ketiga kita bisa mengatasi walaupun cukup ramai,” ungkap Muhammad Shohibul Fikri selepas pertandingan mengutip dari Badmintonindonesia.org.
Fikri mengaku banyak mendapat bantuan dari kematangan Marcus dalam melewati laga kali ini. Sebagai pebulutangkis nomor satu dunia, Marcus dianggap bisa membimbing pemain yang lebih junior.
“Walau sudah sering pasangan sama koh Sinyo (Marcus, red) di latihan, tapi di kompetisi ini rasanya beda. Ini seperti turnamen resmi. Tadi koh Sinyo banyak ingatkan saya untuk dijaga terus fokusnya dan lebih tenang menghadapi tekanan dari lawan,” bebernya.
Sementara itu, meski belum merasa kompak seratus persen, namun Marcus berharap bisa tampil maksimal bersama Fikri di kejuaraan internal kali ini. “Saya merasa kekuatan ganda putra memang merata, bisa dilihat yang muda juga sudah memberi perlawanan. Menurut saya regenerasi di ganda putra ini bagus,” kata Marcus Fernaldi Gideon.
Lebih lanjut Marcus juga mengakui bila kombinasi Ahsan/Leo punya keunggulan yang sejauh ini cukup merepotkannya. “Lawan kita memang unggul dari servis, servisnya menyerang dan susah dikembalikan. Beberapa kali kita kena di sini. Selain itu bang Ahsan kan serangan overhead-nya berbahaya, jadi kita harus siap defense dan siap untuk serang balik,” tuturnya.