Eng Hian Beberkan Program Baru Untuk Tim Ganda Putri

Eng Hian
Eng Hian (foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by AH

Jakarta - Pada Rabu (4/1) kemarin, Eng Hian kembali dipercaya untuk memimpin tim ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung di kepengurusan yang baru ini. Pelatih yang sukses menghantarkan pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda menyabet medali emas Asian Games 2014 ini, sudah membeberkan program kerja yang akan ia jalankan di tahun 2017 ini.

Salah satu program yang baru akan ia terapkan adalah, menerapkan punishment untuk anak asuhnya nanti. “Perubahan yang akan saya buat adalah dibuat punishment, itu yang akan saya lebih tekankan lagi dan sudah disetujui binpres. Tujuannya saya harapkan menjadi rasa yang lebih positif untuk ganda putri. Keinginan mereka untuk menjadi pemain top dunia semakin tinggi,” kata Eng Hian di lansir badmintonindonesia.org, Kamis (5/1).

Saya juga bikin KPI (Key Performance Index), itu setidaknya harus 80%. Ada evaluasi enam dan 12 bulan. Enam bulan di bawah 60% out, 12 bulan di bawah 80% out,” tambah Eng Hian.

Selain itu, Eng Hian juga akan meningkatkan atmosfer kompetisi selama ini yang dirasanya masih kurang dan berencana mendatangkan psikolog untuk membentuk mental juara pemain-pemainnya.

Sifat dasar kompetisi anak-anak kita ini kurang, padahal secara kapasitas dan kualitas mereka sangat punya untuk jadi juara. Tapi sifat kompetisi mereka itu hanya ditunjukkan di dalam. Kembali lagi kalau kalah bilang Tuhan kasih rezeki segini. Kita memang harus berserah tapi saya ga mau pasrah,” ucap Eng Hian.

Untuk psikolog saya sudah minta ke binpres untuk melengkapi hal-hal itu, psikolog pasti kita libatkan,” lanjut Eng Hian lagi.

Hal ini menurut Eng Hian diterapkan untuk bisa menyamai level Greysia/Nitya terutama untuk tiga pasangan yang diproyeksikan menjadi ganda utama yaitu Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani dan Rizki Amelia Pradipta/Tiara Rosalia Nuraidah.

Selain itu saat disinggung tentang pelatnas pratama, Eng Hian menyoroti pertukaran antara Mychelle Christine Bandaso dan Vania Arianti Sukoco dan berharap adanya sistem main rangkap.

Dari performance dan kacamata pelatih jadi kita lihat kecocokan kedua pemain ini seperti terbalik. Vania lebih cocok di ganda putri sementara Mychelle cocok di ganda campuran tetapi yang kita harapkan nanti mudah-mudahan bisa berjalan untuk pemain pratama ini bisa bermain rangkap jadi bisa lebih kelihatan potensi mereka ada dimana,” tutup Eng Hian.