Dengan atensi penuh ke All England, para pelatih melakukan penyesuaian program bagi skuad pelatnas menjalankan guna meraih hasil terbaik di turnamen BWF World Tour Super 1000 paling prestisius itu. "Kondisi atlet lebih segar pada turnamen pertama. Mereka minta juga untuk langsung main di All England," tutur pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, tentang program tidak mengirim pemain ke Jerman, seperti dikutip dari Kompas, Jumat (3/3).
Di lain sisi, mengutamakan turnamen yang digelar di Birmingham, Inggris, 14-19 Maret tersebut, mengacu dari hasil yang dicapai Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada tiga turnamen beruntun di awal tahun ini. Ganda putra nomor satu dunia itu menjuarai Malaysia Open 2023, lalu mencapai semifinal India Open 2023, dan terhenti di perempat final Indonesia Masters 2023.
Rian pun tak soal dalam menjalani penyesuaian program dengan melewatkan German Open, dan mengalihkan fokus ke All England. "Tak masalah tidak main di Jerman dulu. Yang penting bisa bersiap dengan maksimal di sini, termasuk untuk hal non-teknis, seperti penggunaan kok," jelas Rian, dalam berita bertajuk "Fokus Utama Atlet ke All England" tersebut.
"Turnamen di Eropa biasanya memakai kok yang agak berat. Jadi, kami pun harus siap dengan tenaga yang lebih kencang," Rian, menjelaskan.
Fajar/Rian menjalani debut di All England pada 2017. Mereka sudah lima kali bersaing di turnamen tertua di dunia tersebut, dengan pencapaian terbaik adalah semifinal pada 2019. Tahun lalu, mereka langsung dihentikan oleh Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Kali ini, Fajar/Rian bertemu dengan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dari Korea Selatan di babak pertama.