"Secara teknik kami tidak kalah dengan mereka, tidak ada yang berbeda. Tapi yang membedakan mental kita," ujar Greysia, sebagaimana dilaporkan Antara pada Rabu (2/8).
Atlet yang gantung raket pada 2022 itu mengatakan, selama ia menjadi atlet nasional, kerap merasa kurang percaya diri ketika berhadapan dengan lawan-lawan kuat. Namun, hal itu juga tidak dia alami sendiri, melainkan hampir seluruh anggota skuad ganda putri Indonesia yang tampil pada turnamen internasional di berbagai level.
"Ganda putri Indonesia kalau bertemu (pemain) Jepang, China, atau Korea Selatan pasti minder, 'bisa tidak, ya?'. Itu memang menggemaskan, tapi kita harus tahu bahwa bakat ganda putri kita tidak kalah dengan negara lain," ungkap ibu satu anak ini.
Greysia pun pernah berdiskusi secara mendalam dengan mantan pelatihnya di pelatnas Cipayung, untuk membentuk pasangan-pasangan baru sebagai bentuk regenerasi dan pelapis ganda putri. "Saya sempat mengobrol dengan Koh Didi (Eng Hian) untuk coba tukar pasangan atau buat pasangan baru. Misalnya seperti Korea atau Jepang, mereka bisa stabil punya banyak pasangan yang sering juara," tuturnya.
Bahkan, Greysia juga mewanti-wanti agar skuad "Merah Putih" mewaspadai China, karena ganda putri pelapis negeri tirai bambu itu mulai menunjukkan kualitas permainan yang sangat baik. "Ya kalau sekarang China masih bertumpu ke Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, tapi kita harus waspada dengan pemain-pemain muda mereka karena mainnya sudah bagus," pungkasnya.