Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI Armand Darmadji sadar, hasil ini belum bisa dijadikan tolok ukur sesungguhnya mengingat beberapa pemain top absen berlaga. Oleh karenanya, ia berpesan kepada semua pihak untuk tetap bekerja keras dan tidak terlena. "Saya sadar bahwa ini tidak bisa dijadikan patokan sesungguhnya mengingat beberapa pemain top absen di Istora," melalui siaran pers Humas PP PBSI, Rabu (31/1) pagi WIB.
"Jadi semua pihak saya minta untuk tidak terlena dan tetap bekerja keras, fokus pada tujuan utama di Olimpiade Paris nanti," Armand, menambahkan.
"Positifnya pola dan ritme kerja dari tim Ad Hoc sudah mulai terbentuk dan sudah selaras dengan tim kepelatihan maupun atlet. Ini penting demi persiapan maksimal menuju tur Eropa bulan Maret nanti. Tur yang sangat penting menjelang penutupan poin ke Paris," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Armand juga mengapreasiasi pencapaian Leo/Daniel, yang berhasil mempertahankan gelar juara Indonesia Masters. Pada partai final, Minggu (28/1), mereka menang atas wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, lewat rubber game 21-12, 20-22, 21-11. "Pastinya saya mengapresiasi hasil anak-anak di Indonesia Masters 2024," ucap Armand.
"Bukan hanya mengenai hasil, dimana kita sukses meraih gelar pertama di tahun 2024 tapi juga mengenai proses dan perjuangan. Anak-anak dibandingkan dua turnamen sebelumnya di Malaysia Open dan India Open, sudah terlihat ada peningkatan performa dan daya juang ketika bermain di depan publik sendiri," lanjutnya.
Armand juga berterima kasih kepada semua pencinta bulu tangkis Indonesia yang senantiasa mendukung dan mendoakan. "Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pencinta bulu tangkis Indonesia yang sampai hari ini terus mendukung dan mendoakan kami. Hal ini menjadi motivasi kami untuk terus memberikan yang terbaik untuk 'Merah Putih'," pungkasnya.