“Selamat kepada Praveen/Debby atas gelar juara di India, sebuah perjuangan yang luar biasa. Pertahankan terus semangat juara, semoga kemenangan ini dapat memacu semangat lebih menuju target-target selanjutnya,” ujar Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI memberikan selamat.
Berhasil menjadi juara di turnamen kedua kalinya yang mereka ikuti pada tahun 2016 ini setelah sebelumnya berlaga di Malaysia Open GPG 2016, diakui Debby, tidak ada strategi khusus yang diterapkan oleh keduanya menghadapi final kemarin.
“Kami tidak menerapkan strategi khusus, tetapi kami sudah bertanya kepada pelatih tentang cara main lawan,” ujar Debby yang dihubungi di Lucknow, India.
“Di game pertama, kami beberapa kali terbawa irama permainan lawan, dan mungkin mainnya masih kurang lepas. Di game kedua dan ketiga, kami tidak berpikir menang dulu, cuma berpikir bagaimana bisa menikmati permainan dan membawa lawan ke pola kami,” jelas Debby.
Penampilan pasangan ganda campuran nomor dua Indonesia itu memang akhir-akhir ini sedang memuncak. Setelah sebelumnya meraih medali emas di SEA Games Singapura 2015, Praveen/Debby mampu menjadi finalis French Open Super Series 2015 dan Thailand Open Grand Prix Gold 2015.
Tak heran jika keduanya menjadi kandidat kuat untuk mendampingi pasangan ganda campuran utama Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun hingga saat ini Praveen/Debby yang duduk di rangking delapan besar dunia, masih berusaha mengamankan posisi mereka menuju Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Jika ingin mengirimkan dua wakil di sektor ganda ke olimpiade, maka kedua pasangan ganda harus berada di peringkat delapan besar dunia.
“Semua belum ada yang pasti, pokoknya kami berpikir mau dapat hasil maksimal di setiap pertandingan. Jadi, kalau hasilnya bagus, ada kemungkinan ikut olimpiade,” tutur Debby.
“Kemenangan ini membuat kami lebih percaya diri di turnamen berikutnya,” komentar Praveen soal gelar juara ini.