"Ketiga kategori ini menjadi pilar utama pembinaan bulu tangkis di Indonesia. Kemudian kejuaraan ini juga masuk dalam kalender PBSI. Jadi kalau melihat jumlah peserta, meski hanya tiga kategori tapi jumlah pesertanya sangat banyak, hampir mencapai seribu. Ini artinya proses pembinaan di Indonesia berjalan cukup baik saat ini," jelas Wakil Ketua I PBSI Jawa Tengah Yuni Kartika melalui siaran pers GPWC 2024.
Mantan pebulu tangkis tunggal putri nasional itu juga menyoroti persaingan ketat dan kompetitif berhasil tersaji dalam kejuaraan yang total diikuti 826 atlet dari berbagai klub di Tanah Air ini. Ia menilai, hal tersebut menjadi indikasi, pembinaan di tingkat klub terhadap atlet-atlet belia juga berjalan dengan baik.
"Keragaman jumlah peserta juga merata di setiap kategori. Tidak ada yang terlalu sedikit, semuanya sesuai proporsi. Meskipun jumlah putri pasti lebih sedikit, namun masih wajar. Selain itu juga banyak pemain yang main rangkap. Ini juga menggembirakan karena di usia awal, mereka sebaiknya tidak hanya fokus pada satu nomor saja," jelas Yuni.
Dari 826 atlet yang bertanding pada kejuaraan yang berlangsung pada 10-15 Juni ini, terdiri dari 167 atlet Tunggal Anak Putra (TAPA), 143 atlet Tunggal Pemula Putra (TPA), 164 atlet Usia Dini Putra (UDPA), 90 atlet Tunggal Anak Putri (TAPI), 71 atlet Tunggal Pemula Putri (TPI), 64 atlet Usia Dini Putri (UDPI), 57 atlet Ganda Pemula Campuran (GPC), 69 atlet Ganda Anak Putra (GAPA), 92 atlet Ganda Pemula Putra (GPA), 29 atlet Ganda Anak Putri (GAPI), 48 atlet Ganda Pemula Putri (GPI).
Salah satu partai menarik yang tersaji di final GPWC 2024 adalah duel di kategori Tunggal Pemula Putri (TPI) antara unggulan kelima Berlian Indah Pinastika dari Exist Badminton Club dan unggulan kedelapan Masayu Ridha Abiyu (PB Djarum). Berlian berhasil naik ke podium teratas berkat kemenangan straight games 21-11, 21-17. "Sejak awal pertandingan, saya mencoba fokus untuk tidak membuat kesalahan sendiri. Setelah bisa mengambil gim pertama, tingkat keyakinan saya mulai naik," kata Berlian, yang sama dengan Masayu berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
"Tapi tetap saya coba pelan-pelan, raih poin demi poin, dan tetap yakin bisa menang. Dan akhirnya, bersyukur saya bisa juara," demikian Berlian.