Sebagai pemain yang lebih senior, baik di Pelatnas maupun PB Mutaiar Cardinal Bandung, Gregoria benar-benar tidak memberikan celah sedikitpun buat Saifi mengembangkan permainannya. Pada duel yang berlangsung selama 33 menit itu, Gregoria tampil begitu mendominasi jalannya permainan.
“Saifi itu tipe pemain yang ulet, nggak mungkin saya bisa mematikan bola dalam sekali dua kali pukulan saja,” kata Gregoria Mariska Tunjung dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Saya sudah siap capek karena ada beberapa reli, sedangkan Saifi kurang siap dengan pukulan-pukulan saya dan agak kaget. Waktu saya kasih pengembalian yang mengagetkan dia, dia nggak bisa mengembalikan dengan baik,” tambahnya menjelaskan.
Lolos ke partai puncak Mola TV PBSI Home Tournament, sore nanti, Gregoria akan kembali bentrok dengan Putri Kusuma Wardani yang sudah lebih dulu lolos berkat kemenangan 21-15 dan 21-18 atas Asty Dwi Widyaningrum.
Bagi Gregoria. pertemuan ini tentu bukan cuma untuk memperebutkan gelar juara, tapi juga demi membalas kekalahan yang dialaminya atas Putri pada pertemuan akhir di fase penyisihan Grup M. Kemarin (23/7), tunggal putri ranking 21 dunia itu kalah 23-25, 22-20 dan 11-21 dari Putri. Kembali bentrok dengan Putri, Gregoria memprediksi duel di laga final sore nanti akan berlangsung alot. Makanya, Gregoria mengaku akan benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
“Putri postur tubuhnya tinggi, dia bisa mengambil bola dalam beberapa jangkauan saja. Saya harus siap mengolah bola. Dia nggak mudah dimatikan, serangan bagus, diajak reli juga oke. Saya harus lebih dari hatinya lebih nekad saja,” tutup Gregoria.
Babak final Mola TV PBSI Home Tournament akan dimainkan sore ini setelah pertandingan perebutan juara ketiga yang dimulai pukul 15.00 WIB.