"Saya selalu dukung mereka. Sekarang Apri dan Fadia sudah teruji di beberapa pertandingan awal dan tinggal jaga konsistensi mereka. Mereka harus lebih kompak, terutama harus bisa menyiapkan strategi cadangan saat pertandingan," kata peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu kepada Antara, Senin (28/11)
Sejak memutuskan gantung raket dan mengakhiri karier atletnya bersama Apri pada Juni 2022, Greysia melihat mantan pasangannya itu juga mengalami perkembangan kemampuan dan bisa menjadi panutan bagi Fadia.
Kemampuan teknik Apri/Fadia terbilang sudah baik dan bahkan mampu menyabet gelar juara dari Malaysia Open dan Singapore Open. Meski begitu Greysia menilai ganda putri peringkat ke-15 itu harus memperdalam kekompakan mereka di luar lapangan. "Kalau dilihat memang Apri/Fadia harus konsisten di level atas, dan itu sudah mereka lakukan sejak di level bawah. Saya harap mereka akan selalu berjuang, termasuk menjaga kekompakan di luar lapangan. Itu akan berguna kalau di lapangan harus ganti strategi, bisa lebih mudah eksekusinya," jelasnya.
Berdasarkan catatan Federasi Bulu Tangkis Dunia, Apri/Fadia sudah menjalani delapan turnamen pada musim 2022 dengan capaian dua gelar juara dan satu runner-up pada Indonesia Masters.
Namun, Apri/Fadia secara dominan terhenti di perempat final dalam empat turnamen, yakni Indonesia Open, Malaysia Masters, Japan Open, dan Denmark Open. Selain itu, hasil French Open yang menjadi turnamen terakhir tahun ini menjadi titik terendah Apri/Fadia setelah terhenti pada babak pertama.
Menyikapi statistik tersebut, Greysia melihat hal itu masih normal karena menjadi bagian dari proses perkembangan. "Kalau soal Apri/Fadia kalah di awal itu normal ya, itu bagian dari proses dan perkembangan mereka. Ada naik turun juga. Pesannya, ya harus tahan dengan keadaan sekarang, ekspektasi masyarakat sedang tinggi jadi harus tahan," pungkasnya.