Alhasil, mereka pun tidak mendapatkan tiket ke Tokyo untuk berjuang bersama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berada di peringkat empat kualifikasi Race to Tokyo. “Pasti ada kecewanya tidak bisa tampil di Olimpiade. Tapi kami juga sudah tidak bisa apa-apa. Sekarang mencoba lebih lepas dan enjoy saja. Tatap pertandingan ke depan,” kata Hafiz Faizal dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Bermain di Oimpiade adalah cita-cita semua atlet. Puncaknya memang main di sana. Tapi di balik itu semua, kalaupun kami tidak main di sana, bukan berarti akhir dari semuanya. Kami percaya masih ada jalan yang baik di depan. Jadi, ya lebih nikmati saja dan lebih berpikir positif,” timpal Gloria Emanuelle Widjaja menambahkan.
Meski tidak ke Olimpiade, tapi Hafiz/Gloria ikut ambil bagian pada pertandingan Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/6). Pada pertandingan itu, mereka berhasil memetik kemenangan 11-21, 21-13 dan 21-15 atas juniornya, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso.
Hafiz mengatakan, meski pertandingan kali ini bersifat simulasi dan melawan rekan sendiri, tapi dia merasakan atmosfer yang berbeda. Menurut Hafiz, pertandingan ini nyaris seperti turnamen yang biasa mereka ikuti. “Bagi saya tadi lumayan kayak pertandingan beneran. Saya tadi bilang sama Glo (Gloria), jangan disamakan dengan latihan dan ternyata hawanya lumayan kena,” ungkap Hafiz.
“Ya walaupun tetap ada bedanya dari sisi tekanan yang tidak terlalu besar, tapi secara keseluruhan kami puas dengan penampilan tadi. Bersyukur juga bisa ikut simulasi ini,” tandasnya.