Pada game pertama, Hafiz/Gloria belum bisa mengembangkan permainannya. “Kesulitan di game pertama tadi mungkin karena kami masih mencari-cari enaknya gimana. Jadi memang pukulan kami nggak pas. Terus kondisi angin di game pertama dan kedua juga berbeda. Jadi kami coba lebih fokus ambil di game keduanya,” kata Gloria Emanuelle Widjaja dalam wawancara pinggir lapangan selepas pertandingan.
“Sebetulnya sudah siap masuk lapangan. Tapi kalau sudah di dalam lapangan, kadang-kadang suka tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tapi di game pertama tadi kami coba untuk nggak panik dan berusaha di game berikutnya,” timpal Hafiz Faizal.
Meski tidak lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, namun Hafiz/Gloria tetap memberikan dukungan penuh untuk Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sebab, Praveen/Melati akan menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
“Harapannya, terutama untuk sektor kami, ganda campuran bisa memperjuangkan dan mempertahankan medali emas Olimpiade,” harap Hafiz.
Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung selama dua hari. Besok (17/6) giliran Praveen/Melati yang bertanding melawan pasangan Juara Dunia Junior 2017, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di partai pembuka. Pertandingan akan dimulai pada pukul 13.30 WIB dan disiarkan langsung melalui kanal youtube PBSI (Badminton Indonesia), K-Vision serta RCTI Plus.