Keputusan untuk pamit dari pelatnas diakui Hanna sudah dipikirkannya dalam dua bulan belakangan. Ia pun telah menyampaikan hal ini kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
"Saya memang mengajukan pengunduran diri dari pelatnas dan tinggal menunggu SK (surat keputusan) dari PBSI," tutur Hanna.
Sementara itu Susy pun sudah menerima keputusan pengunduran diri Hanna dari skuad tunggal putri pelatnas. Dituturkan Susy, Hanna mengajukan untuk mundur untuk main secara profesional dan menata masa depannya.
"Hanna menemui saya sebelum kami berangkat ke Bangkok (Piala Thomas dan Uber 2018). Saya bilang apakah sudah dipikirkan matang-matang, dia bilang sudah dipikirkan sejak lama dan ini keputusan yang sudah didiskusikan dengan orangtuanya. Buat saya, apa yang terbaik saja untuk Hanna, karena masa depan Hanna ada di tangannya," kata Susy.
"Memang kami akan mengadakan promosi dan degradasi di bulan Juli ini, sedangkan pengajuan Hanna memang sudah agak lama sebelum berangkat ke Bangkok, jadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan degradasi," ungkap Susy.
Hanna mengakui jika dirinya masih belum tahu apakah dirinya akan benar-benar gantung raket usai hengkang dari pelatnas.
"Sepertinya susah sekali meninggalkan dunia bulutangkis sepenuhnya, mungkin prosesnya pelan-pelan. Soal masih main atau tidak, masih dalam pembicaraan dengan klub asal saya, Mutiara Cardinal Bandung," sambung Hanna.
Diakui Hanna, tak mudah untuknya mengambil keputusan ini. Ia bahkan mengaku sedih saat melakoni pertandingan internasional terakhirnya di Badminton Asia Championships 2018 di Wuhan, Tiongkok.
"Begitu banyak momen kebersamaan dengan teman-teman di pelatnas yang sangat membahagiakan. Saat farewell (perpisahan) kemarin, rasanya berkesan sekali, judulnya farewell tapi saya merasa disayang sekali hari itu," ujar Hanna.
"Jaga terus kekompakan tim tunggal putri, semoga tetap semangat dan saling mendukung satu sama lain. Saya berharap semoga teman-teman di tunggal putri bisa membuktikan bahwa mereka bisa menjadi seorang juara," pesan-pesan Hanna untuk timnya di pelatnas.
Selama bergabung di pelatnas sejak tahun 2013, Hanna telah mengantongi beberapa gelar diantaranya juara Vietnam International Challenge 2013, juara Swiss International Challenge 2014, medali medali perak SEA Games Singapura 2015. Hanna juga tercatat memperkuat tim Indonesia di saat meraih medali perunggu di Piala Sudirman 2015 dan Asia Team Championships 2018.