Greysia menyampaikan langsung hal tersebut dalam pertemuan daring bersama PBSI, Kamis (4/2). “Karena kepengurusan dimulai dari pandemi, kita semua butuh penyesuaian, banyak ekstra yang harus disesuaikan dengan pengurus baru. Saya tidak tahu apakah pak Agung pernah terlibat di olahraga sebelumnya, karena ini beda dengan politik,” kata Greysia Polii mengutip dari BolaSport.com.
“Penyesuaiannya tak cuma teknis, tapi juga non-teknis karena ada pandemi. Kepengurusan kali ini perlu kerja ekstra keras untuk melindungi atlet supaya bisa tetap berprestasi seperti dulu,” lanjutnya menambahkan.
Bukan cuma itu, Greysia juga meminta agar kepengurusan baru PP PBSI bisa menjalin komunikasi yang baik sekaligus memberikan rasa aman kepada para atlet selama masa pandemi virus korona ini. “Keadaan telah berubah, tetapi tuntutan prestasi tetap sama. Semoga ada komunikasi yang baik, jadi bisa kerja sama yang baik. Ini belum pernah ditemui sebelumnya,” tuturnya.
“Harapan kami bisa tetap berprestasi dan melakukan bagian sebagai atlet dengan berlatih, bertanding, dan bersikap disiplin. Untuk pengurus melakukan bagiannya dengan melindungi dan memberi rasa keamanan, bukan kenyamanan bagi para atlet,” imbuhnya.
Bersama Apriyani Rahayu, Greysia sukses meraih gelar juara di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pertengahan Januari lalu. Raihan tersebut bahkan menjadi satu-satunya gelar bagi Indonesia sepanjang Seri Asia 2020.
Sementara itu, diketahui Agung Firman Sampurna terpilih secara aklamasi untuk memimpin PP PBSI dalam empat tahun ke depan dengan menggantikan Wiranto yang telah bertugas selama periode 2016-2020.