Kekuatan tim Thomas Indonesia tentu ada di nomor ganda. Indonesia punya pasangan ranking satu dan dua dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Belum lagi kekuatan tambahan dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi menuturkan bila dalam kejuaraan beregu seperti Piala Thomas ini, Indonesia tidak boleh hanya bertumpu dan mengandalkan sektor ganda. Nomor tunggal pun harus punya peran yang sama sehingga bisa menyumbangkan poin bagi tim Indonesia.
Sektor tunggal di tim Thomas Indonesia juga kuat. Merah Putih punya Anthony Sinisuka Ginting serta Jonatan Christie yang bertengger di ranking enam dan tujuh dunia.
“Kekuatan di grup A ini berimbang, tapi kami jangan lengah dan jangan menganggap musuh itu mana yang kuat mana yang nggak. Saya rasa itu. Jangan menganggap enteng. Saya sebagai pelatih sangat optimistis (Indonesia) bisa juara grup A,” ungkap Herry Iman Pierngadi sebagaimana dilansir Jawapos.com.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila saat ini, nyaris semua tim punya kekuatan merata dan cukup berimbang. Menurut Susy, tim Thomas Indonesia mesti mewaspadai kekuatan dari tim putra Malaysia di fase penyisihan Grup A.
“Pada Kejuaraan Asia, kami bisa mengalahkan Malaysia (di final). Di Thomas dan Uber, kami bertemu mereka lagi. Kalau melihat kekuatan di atas kertas, kami lebih unggul dari Belanda dan Inggris, tapi kami harus siap dan tidak boleh menanggap enteng lawan. Harus tetap konsisten,” kata Susy Susanti.
Kevin Sanjaya dkk memikul harapan publik tanah air untuk bisa merebut kembali Piala Thomas. Pasalnya, terakhir kali tim putra Indonesia merebut Piala Thomas terjadi pada 2002 silam di Guangzhou, Tiongkok.
“Untuk tim putra, kami punya kesempatan untuk merebut Piala Thomas dan membawa pulang piala itu. Kan sudah lama, terakhir Piala Thomas dibawa ke Indonesia pada 2002. Mudah-mudahan semangat kerja keras atlet bisa membuahkan hasil,” tandasnya.