"Kalau menurut saya, sebenarnya Rinov/Pitha ini sebenarnya levelnya masih di pelapis. Harusnya sekarang itu Jordan (Praveen/Melati). Cuma, ketika belum waktunya dia dinaikkan di level atas, karena di pelatnas, dia yang paling atas, ketemu pemain-pemain top dunia, pasti diserang, gitu," jelas Herry seperti dilaporkan Antara, Jumat (9/2)
"Nanti mungkin setelah Olimpiade Paris ini mungkin waktunya mereka (naik level). Sama seperti Leo (Rolly Carnando)/Daniel (Marthin), Bagas (Maulana)/Fikri (M. Shohibul), dan Pramudya (Kusumawardana)/Yeremia (Rambitan) dulu. Sekarang masih menang-kalah, tapi setelah ini, waktunya mereka naik," Herry, menjelaskan.
Sementara mengenai kondisi mental Rinov, Herry mengklaim kini sudah berangsur membaik dengan komunikasi antara kedua pemain sudah terlihat kembali solid di proses latihan.
Selain itu, pasangan dan pelatih juga sudah berbicara bersama mengenai pertimbangan berbagai keputusan yang bisa diambil di tengah proses pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade Paris ini. "Ada omongan itu (soal pertimbangan Rinov untuk ambil jeda turnamen). Tapi, menurut saya, siapa pun dia, ketika emosi, kalau mengambil keputusan pasti salah," katanya
"Jadi, harus ditenangkan dulu, dikasih pandangan, dan akhirnya tetap mau main, kita mulai di German Open," demikian Herry.