Sebelumnya BWF mewacanakan penggantian skor dari 21 x 3 game menjadi 11 x 5 game.
“Indonesia menolak kebijakan tersebut. Karena kami ingin tetap membuat bulutangkis menarik bagi penonton dan juga pebisnis. Karena dengan skor 11, pertandingan kemungkinan akan lebih singkat dan penonton akan merasa rugi,” kata Achmad Budiharto, Sekjen PP PBSI.
“Alasan lainnya karena pemain kami sudah enjoy dengan sistem yang saat ini. Kalau ada yang harus berubah, cukup memberatkan karena harus beradaptasi lagi,” lanjut Budiharto.
Selain aturan skor, wacana perubahan pendampingan atlet juga akan dibahas. Dimana keberadaan pelatih nantinya hanya boleh di game ketiga dan kelima. Wacana pengaturan servis juga akan ditentukan dalam AGM kali ini.
Keputusan lebih lanjut, nantinya akan ditentukan hari ini (19/5) melalui pemungutan suara atau voting.