"Sambil menjalankan bisnis barunya itu, Richard berencana membuat tempat latihan bulu tangkis dan mencari talenta baru dari wilayah Indonesia timur. Apalagi, setelah keluar dari pelatnas yang bermarkas di Cipayung, Jakarta Timur, ini dia bekerja untuk PB Djarum," demikian laporan Kompas.id, Selasa (14/9).
Sebelumnya diwartakan, Kak Icad --sapaan karib Richard-- akan mengakhiri kariernya sebagai pelatih nasional pada akhir bulan ini. Pria kelahiran Ternate, Maluku Utara, pada 23 Januari 1965 tersebut sudah mengabarkan rencana itu secara lisan kepada pengurus PBSI.
Surat pengunduran diri telah diserahkan Richard pada PBSI, Senin (6/9).
Richard sudah bulat tekad untuk meneruskan kiprahnya selaku usahawan kuliner di Sulut. Investasi itu merupakan tabungan Richard dari gaji dan bonus selama puluhan tahun mengawal sektor ganda campuran di Cipayung. "Saya harus pintar mengatur sendiri semua pendapatan karena tidak punya uang pensiun," katanya, dalam artikel berjudul "Pensiun dengan Tenang Setelah Purnatugas" itu.
Selama di pelatnas, sejumlah anak didik Richard yang berprestasi menonjol, antara lain Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Nova Widhianto/Liliyana Natsir, Flandy Limpele/Vita Marissa, Tontowi Ahmad/Liliyana, Praveen Jordan/Debby Susanto, hingga andalan saat ini, Praveen/Melati Daeva Oktavianti.