Peserta Kejurnas dibagi menjadi dua bagian yaitu divisi I dan divisi II. Tiga ketentuan peserta yang masuk ke divisi I adalah
- Memiliki kontribusi besar dalam mengirim atlet ke Pelatnas PBSI seperti provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
- Para atlet/klub yang meraih gelar juara I di Divisi II pada Kejurnas tahun sebelumnya.
- Serta atlet tunggal dan ganda yang memiliki rangking 30 besar, dihitung dari satu bulan sebelum kejurnas.
Tahun ini Kejurnas akan memainkan nomor beregu campuran dimana akan dipertandingkan partai tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Pada gelaran Kejurnas 2016 yang lalu di kota Solo, PB Djarum yang mewakili Jawa Tengah berhasil menjadi juara setelah mengalahkan PB Jaya Raya (Jakarta) dengan skor 3-0. Kehadiran pemain top dunia yang akan turun ikut membela klub masing - masing akan semakin meningkatkan daya tarik Kejurnas tahun ini.
Selain kategori dewasa, Kejurnas PBSI 2018 pun akan mempertandingkan kategori taruna (U-19) dengan memainkan nomor perorangan. Khususnya kategori taruna, menjadi salah satu tempat ujian para atlet muda serta untuk meninjau hasil pembinaan bibit-bibit muda di klub. Karena mereka lah yang akan menjadi generasi penerus di masa datang.
"Kami memang mau memantau bibit-bibit muda lewat hasil pertandingan terakhir di kejurnas ini. Untuk persiapan jelang Kejurnas, kami akan persilahkan para atlet untuk bergabung ke klub masing-masing untuk memaksimalkan kesiapan mereka," ujar Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI seperti dilansir situs badmintonindonesia.org.
"Kami akan memulangkan semua atlet ke klub menjelang kejurnas. Akan ada pemanggilan lagi setelah kejurnas, mungkin awal tahun depan akan diumumkan daftar promosi dan degradasi," tambah Susy.
Kejurnas menjadi salah satu penilaian terakhir bagi promosi dan degradasi yang akan berlangsung awal tahun depan. Namun tentunya penilaian performa atlet tak hanya dilihat dari satu kejuaraan saja, namun secara keseluruhan.