“Meskipun mereka sudah aman dan lolos ke Olimpiade, peak-nya tetap dijaga. Untuk target kita belum membahasnya,” ujar Susy Susanti dikutip dari Jawapos.com.
Sementara itu, meski sisa kualifikasi Olimpiade Tokyo dilanjutkan tahun depan dan sejumlah turnamen World Tour akan kembali bergulir Agustus mendatang, namun Susy mengaku masih ragu atas penerbitan jadwal baru yang diumumkuan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) beberapa waktu lalu bisa terlaksana sesuai dengan rencana.
“Kita harus melihat situasi dan kondisi dulu. Rapat dengan pengurus terkait ini, karena situasi belum normal. Sebab, kesehatan dan keselamatan atlet adalah prioritas,” katanya.
Meski demikian, seluruh pebulutangkis Indonesia harus tetap dan terus mempersiapkan diri terlepas jadwal yang belum lama ini diumumkan bisa berjalan sesuai rencana atau tidak. Susy menyakini jika pandemi COVID-19 ini membuat setiap penyelenggara sulit menggelar turnamen.
“Kalau tidak salah, Indonesia masih ditolak oleh 63 negara. WNI tak boleh masuk. Tapi, kita tidak tahu apakah ada dispensasi untuk atlet,” jelasnya.