Jorji --sapaan akrab Gregoria-- terakhir kali menjadi juara pada Finnish Open 2018. Kala itu, Jorji mengalahkan rekan senegaranya, Ruselli Hartawan, lewat straight games 21-7, 21-13. "Butuh waktu lama sekali untuk kembali ke sini, jadi saya benar-benar bersyukur," tuturnya usai pertandingan, melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (2/5) malam WIB.
Meski mampu mencapai hasil terbaik di "Negeri Matador", Jorji mengaku harus berjuang melawan rasa letih, sakit, serta ancaman cedera fisik, setelah mengikuti dua turnamen di Eropa. Sebelumnya, atlet asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini mencapai babak empat besar Swiss Open 2023 serta perempat final All England 2023.
"Kuncinya, mungkin, lebih jaga mood dan lebih tenang saja. Berdoa yang banyak, butuh usaha yang besar memang dari pertandingan ke pertandingan. Saya sempat flu di Swiss Open dan di Spain Masters ini paha saya mulai kencang ototnya, seperti tertarik. Tapi saya coba fokus berpikir satu-satu saja," ungkapnya.
Jorji merasa belum puas walau telah berdiri di podium tertinggi turnamen level BWF World Tour. Gelar juara turnamen level BWF World Tour Super 300 ini disikapinya sebagai motivasi guna menghadapi lawan-lawan tangguh pada sejumlah turnamen internasional di masa mendatang. "Target ke depan, banyak yang ingin saya raih. Tapi yang pasti saya mau mengembangkan yang saya punya, membenahi yang sudah ada," kata peraih dua keping perunggu SEA Games itu.
"Semoga saya tidak terbebani dengan hasil ini," demikian Jorji.