Tahun ini, bulutangkis nasional juga diwarnai kabar duka dengan berpulangnya mantan Ketua Umum PP PBSI periode 2008-2012, Djoko Santoso dan pensiunnya peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad. Tapi ada juga kabar membahagiakan yang datang dari gelaran Mola TV PBSI Home Tournament, Liga PB Djarum 2020 hingga pernikahan pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii.
Tidak lama lagi, 2020 akan berlalu dan menatap 2021 yang penuh harapan. Untuk itu, Djarumbadminton.com merangkum beberapa momen suka dan duka yang terjadi pada bulutangkis nasional sepanjang tahun ini.
- Ketua Umum PP PBSI 2008-2012, Djoko Santoso Meninggal Dunia
Mantan Ketua Umum PP PBSI periode 2008-2012, Djoko Santoso berpulang. Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) atas berpulangnya Jendral Purn. Djoko Santoso. Mantan Panglima TNI itu dikabarkan sempat menderita stroke sebelum akhirnya dipanggil yang Maha Kuasa pada Minggu, 10 Mei, pukul 06.30 di RSPAD Gatot Subroto.
Menggantikan jabatan Sutiyoso pada 2008 lalu, mendiang Djoko merupakan salah satu sosok yang berjasa dalam perjalanan prestasi bulutangkis Indonesia. Selama masa kepemimpinannya, PBSI berhasil mempersembahkan medali emas Asian Games 2010 lewat ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, serta gelar All England 2012 dari ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
- Tontowi Ahmad Gantung Raket
Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad memutuskan untuk pensiun pada 18 Mei 2020. Mantan pasangan main Liliyana Natsir itu secara resmi telah mengumumkan hal tersebut dan menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Ingin dekat dengan keluarga menjadi alasan terbesar Owi, sapaan akrab Tontowi untuk pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya itu.
“Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya. Yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Kadang susah kadang senang, tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai, dimana saya bisa meraih puncak prestasi yang saya dan orangtua juga keluarga harapkan. Memang saya mengharapkan bisa menyudahi ini di puncak podium. Tapi inilah hidup, tidak selalu apa yang kita inginkan bisa tercapai seperti situasi dan kondisi saat ini. Tapi apapun yang terjadi, saya sangat bersyukur bisa berada di posisi saya sekarang ini. Saya juga mau berterimakasih untuk semua yang sudah mendukung karier saya di bukutangkis selama ini, yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Dan sekarang waktunya saya melanjutkan hidup untuk meraih kesuksesan di bidang lain,” tulis Tontowi Ahmad dalam akun Instagram pribadinya, @tontowiahmad_.
- Tidak Ada Kejuaraan Sirkuit Nasional Sepanjang Tahun
Sepanjang musim kompetisi 2020, tidak ada kejuaraan Sirkuit Nasional yang digelar. Seri pembuka Djarum Sirkuit Nasional 2020 ditangguhkan atau bahkan dibatalkan. Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2020 yang sedianya berlangsung di Purwokerto, terpaksa harus ditunda akibat wabah virus korona. Sejak keputusan tersebut, sepanjang 2020, Djarum Sirkuit Nasional tidak digelar.
- Putri KW, Pemain Termuda di Skuat Indonesia
Putri Kusuma Wardani mendapat kepercayaan untuk memperkuat tim putri Indonesia di ajang Badminton Asia Team Championships 2020 menggantikan Fitriani. Dia bahkan tercatat sebagai pebulutangkis termuda di skuat srikandi Indonesia pada kejuaraan tersebut. Putri KW adalah tunggal putri kelahiran 20 Juli 2002.
“Semua susunan terbaik, kecuali di tunggal putri tanpa Fitriani. Tim pelatih juga mau turunkan yang muda dulu untuk pengalaman,” kata Susy Susanti.
- Pelatnas PBSI Gelar Kejuaraan Internal
Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI menggelar kejuaraan internal untuk setiap sektor bertajuk Mola TV PBSI Home Tournament yang dilangsungkan pada Juni dan Juli 2020 lalu. Mola TV PBSI Home Tournament ini diharapkkan bisa memacu semangat para atlet meski tengah berada dalam situasi pandemi virus korona.
“Kami banyak dapat masukan dari atlet dan pelatih, banyak pertandingan mundur, ada yang batal, jadi memang anak-anak sudah jenuh latihan terus tanpa tanding. Kalau ada pertandingan seperti ini kan mereka lebih semangat, latihan jadi ada tujuannya yaitu berkompetisi,” kata Susy Susanti.
“Home Tournament ini juga bermanfaat untuk mereka mempersiapkan diri jelang turnamen nanti, jadi nggak terlalu kaget. Mereka bisa melatih fokus dan bisa dapat hawa kompetisinya,” lanjutnya menambahkan.
- Liga PB Djarum 2020 Dihelat Dua Kali
Demi memfasilitasi anak didiknya yang haus akan berkompetisi, PB Djarum Kudus dengan senang hati menggelar Liga PB Djarum. Liga PB Djarum 2020 yang pertama berlangsung pada Juli. Lalu yang kedua digelar pada Desember 2020. Selain bermaksud memfasilitasi anak didiknya, PB Djarum Kudus juga menjadikan Liga PB Djarum 2020 itu untuk melihat sejauh mana perkembangan para atletnya. Hasilnya, para atlet senang karena bisa kembali berkompetisi. Sedangkan bagi pelatih, mereka bisa mendapatkan penilaian dan bahan evaluasi untuk atletnya.
- Pelatnas PBSI Gelar Simulasi Piala Thomas & Uber
Jika pada Juni dan Juli Pelatnas PBSI sukses menggelar Mola TV PBSI Home Tournament, pada September 2020 mereka kembali menghelat turnamen internal bertajuk Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020.
Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 menggunakan sistem setengah kompetisi. Tujuannya, setiap atlet memiliki waktu pertandingan yang lebih banyak. “Tujuan utamanya kan agar mereka bisa dapat bertanding sehingga punya kesiapan,” kata Achmad Budiharto.
- PP PBSI Berganti Kepengurusan
Agung Firman Sampurna akhirnya ditetapkan sebagai Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2020-2024. Agung terpilih secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal Ketua Umum PP PBSI dengan raihan total 23 surat dukungan dari pengurus provinsi (pengprov) PBSI. Agung menggantikan Wiranto yang sudah meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PP PBSI periode 2016-2020.
Dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua Umum PP PBSI terpilih, Agung menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Wiranto atas kerja keras selama empat tahun terakhir karena telah membawa PBSI berprestasi dan membuat Bulutangkis Indonesia tetap eksis serta melakukan perubahan dan perbaikan di tubuh PP PBSI. Pria kelahiran Madiun, 19 November 1971 itu juga menyatakan akan menjaga dan melanjutkan perjuangan Wiranto di PP PBSI dalam empat tahun ke depan.
“Saya percaya PBSI dalam empat tahun terakhir telah melakukan berbagai perbaikan, telah menghasilkan berbagai prestasi nasional dan internasional. Kita ingin melangkah lebih jauh lagi, kita ingin membuat lompatan, bukan sekadar lompatan tapi lompatan besar, quantum leap, untuk atlet, klub dan untuk bangsa ini,” tutur Agung Firman Sampurna.