Meski menang, Angga/Rian harus kehilangan game pertama akibat mendapat tekanan yang diberikan pasangan Hardianto/Rian. “Pertama kita memang kalah jauh. Terutama karena saya yang masih belum bisa keluar dari tekanan. Saya banyak mati dan buat kesalahan sendiri. Tapi akhirnya kita bisa ambil kemenangan di game kedua. Di game ketiga, Alhamdulillah permainan kita bisa normal lagi,” ungkap Angga Pratama usai pertandingan.
Sementara itu, Muhammad Rian Ardianto justru memuji penampilan Hardianto/Reinard yang mampu bermain tenang. “Tadi lawan main lebih tenang dan lebih safe. Dari awal kita memang sudah mewaspadai mereka. Mereka juga pemain yang bagus. Apalagi kemarin mereka mengalahkan Berry/Kevin,” komentar Rian.
Berhasil membuka keunggulan untuk PB Jaya Raya Jakarta, Angga/Rian berharap tren positif yang berhasil pada partai pembuka ini, mampu diikuti rekan-rekan satu timnya. “Pastinya semoga di tunggal putri nggak terbebani. Kita tahu Gregoria tunggal putri terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Tapi semoga saja Sri tambah termotivasi dengan keunggulan satu poin ini. Karena kalau kejuaraan beregu itu suka berbeda dengan perorangan. Selalu ada kejutan,” tandasnya.
Disisi lain, Hardianto sedikit kecewa karena belum berhasil menyumbangkan poin kemenangan bagi timnya. “Tadi di game pertama kita main sudah bagus dan lawan belum berkembang. Tapi di game kedua dan ketiga, saat kita sudah unggul harus terkejar karena hilang fokus yang malah membuat lawan terus berkembang,” jelas Hardianto.
Saat berita ini diturunkan, Gregoria Mariska Tunjung yang tampil di partai kedua, berhasil mengamankan game pertama dengan kemenangan 22-20 atas Sri Fatmawati. PB Mutiara Cardinal Bandung punya peluang untuk menyamakan kedudukan lewat sektor tunggal putri.