Menang dengan relatif mudah pada game pertama, penampilan Bagas/Fikri justeru cenderung menurun di game kedua. “Di game pertama itu kita mikirnya nggak boleh kalah start, jadi kita lebih cepat saja. Mungkin lawan juga tadi belum panas dan agak beban di game pertama. Selain itu, kita juga coba terapkan permainan cepat,” jelas Bagas Maulana kepada Djarumbadminton.com.
“Di game kedua kita sudah berusaha untuk tidak menurunkan tempo dan penampilan, tapi lawan memang lebih safe mainnya, sedangkan kita malah terburu-buru. Jadi nggak maksimal saja di game kedua tadi,” lanjut Muhammad Shohibul Fikri menambahkan.
Pada duel di game penentu, kedua pasangan sama-sama memperlihatkan permainan terbuka. Tak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti pada game kedua, Bagas/Fikri pun lantas menerapkan pola permainan cepat. Upaya tersebut terbukti berhasil meredam kekuatan Akbar/Reza dan mengantarkan mereka ke partai puncak.
“Di game ketiga kita coba untuk mengulang pola main seperti pada game pertama, kita main cepat. Kita juga pastinya lebih fokus di game penentu tadi, pokoknya nggak boleh lengah dan nggak boleh terbawa ke permainan lawan. Gimana caranya lawan yang harus ikut ke permainan kita,” beber Fikri selepas pertandingan.
Melesat ke babak final Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019, Bagas/Fikri masih menunggu pemenang antara pasangan Frengky Wijaya Putra/Sabar Karyaman Gutama dari Provinsi DKI Jakarta dan Amri Syahnawi/M. Fachrikar P. Mansur yang baru akan bertanding di partai ke-13 nanti. “Pastinya fokus dan fisik kita harus lebih ditingkatkan lagu untuk pertandingan final besok,” kata Bagas.
“Yakin saja sama kemampuan sendiri dan pasangan. Siapapun lawannya kita harus siap. Semuanya harus diwaspadai karena pasti nggak akan mudah,” sambung Fikri.