“Di game pertama itu saya ketinggalan cukup jauh, 2-8. Di awal-awal itu saya ada kesalahan permainan jadi kurang begitu bisa menguasai. Tapi saya terus berusaha untuk mengejar sampai akhirnya bisa. Sayangnya di poin-poin kritis tadi fokus saya berubah, pengen cepat-cepat selesai, ternyata malah jadi bumerang dan kalah di game pertama,” jelas Muhammad Aldo Apriyandi kepada Djarumbadminton.com.
“Di game kedua, saya coba untuk lebih sabar dan tahan saja. Coba main reli dulu dan nggak langsung nyerang. Lebih safe saja sih mainnya,” sambung Aldo menceritakan keberhasilannya merebut game kedua.
Memasuki game penentu, Aldo harus tertinggal cukup jauh hingga 5-11. Namun setelah jeda interval di game ketiga, perlahan tapi pasti Aldo mulai meraih satu demi satu poin hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Setelah itu, penampilannya terus menanjak dan mampu menguasai jalannya pertandingan.
“Waktu ketinggalan jauh di game ketiga itu saya sudah nggak mikir apa-apa. Pikirannya kalau memang harus kalah ya kalah. Tapi setelah dapat poin dari reli yang panjang, di situ kepercayaan diri saya naik lagi. Pelatih juga terus mengingatkan saya untuk percaya dan yakin sama kemampuan sendiri dan jangan mau kalah,” tutur Aldo.
“Ini tahun terakhir saya di taruna, dan ini kesempatan saya untuk masuk Pelatnas Cipayung, makanya saya harus tampil habis-habisan seperti di pertandingan tadi. Walaupun sudah tertinggal jauh, jangan menyerah,” lanjutnya.
Di babak semifinal Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019, Aldo akan berhadapan dengan wakil Provinsi DKI Jakarta, Tegar Sulistio. “Yang jelas untuk besok permainannya sudah disiapkan. Sekarang tinggal fokus recovery dan kesiapan besok saja di lapangan,” tutupnya.