Meski menang, lewat pertarungan yang berlangsung selama 21 menit itu, Dwiki/Metya mengaku masih harus beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock. “Main hari ini kita masih penyesuaian dengan angin di lapangan dan shuttlecock, karena shuttlecock yang dipakai di sini agak lambat, jadi kita nggak bisa main reli di sini, harus pintar-pintar mengatur serangan,” jelas Dwiki Rafian Restu kepada Djarumbadminton.com.
“Kalau aku pribadi, main hari ini rasanya masih kurang lepas dan masih kurang berani juga, mungkin karena baru pertama main. Mudah-mudahan saja di pertandingan selanjutnya sudah bisa lebih baik,” lanjut Metya Inayah Cindiani menambahkan.
Meski sudah memegang surat keterangan (SK) magang dari Pelatnas PBSI, namun ganda campuran binaan PB Djarum Kudus ini tetap berambisi merebut hasil terbaik di turnamen Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019. Bahkan, Dwiki menyebut bila dirinya ingin melangkah hingga babak final.
“Kalau target maunya ke final dulu. Tapi kita tetap harus fokus step by step. Kejurnas ini kan jadi ajang pembuktian buat kita, karena kalau juara kita bisa dapat kesempatan magang di Pelatnas, makanya kita mau dapat kesempatan itu lagi,” tutur Dwiki.
“Selain ngejar prestasi, pastinya di kejuaraan ini juga jadi pembuktian buat diri kita sendiri. Pastinya mau juara, tapi kita mau fokus satu per satu,” sambung Metya.
Di babak dua Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019, Dwiki/Metya sudah dinanti ganda campuran asal Provinsi Jawa Barat, Zank Oscario Dewangga/Dina Ainun Nissa Raharja yang mendapat bye di babak pertama.