“Pastinya sangat bersyukur bisa juara, karena memang ini target saya dari awal. Apalagi saya sudah taruna akhir, jadi memang harus juara,” kata Nandini Putri Arumni kepada Djarumbadminton.com.
Gelar juara kali ini boleh dibilang cukup dramatis bagi Nandini. Sebab, ia harus lebih dulu kehilangan game pertama dan tertinggal cukup jauh, 11-18 di game ketiga. Tak lantas menyerah begitu saja, tunggal putri binaan PB Djarum Kudus ini secara perlahan mampu mendulang poin demi poin hingga akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 19-19.
Saat kedudukan unggul 20-19, Nandini sempat mengalami masalah pada engkel kanannya. Namun lagi-lagi, ia memperlihatkan semangat pantang menyerah hingga akhirnya bisa merebut poin kemenangan yang sekaligus mengantarkannya ke Pelatnas PBSI di Cipayung.
“Di game pertama itu saya betul-betul kecolongan. Game kedua saya bisa ambil karena memang saya sudah menemukan pola yang tepat. Di game ketiga waktu teringgal jauh itu saya cuma berpikir untuk dapat poin satu per satu dan yang penting jangan mati sendiri, sampai akhirnya bisa menang dan juara,” jelasnya.
“Pastinya tegang, apalagi lawan kan usianya di bawa saya. Tapi saya coba untuk nggak terlalu memikirkan itu dan main maksimal saja. Terima kasih untuk orang tua, pelatih dan keluarga yang sudah selalu support saya selama ini,” sambungnya menambahkan.
Hasil manis ini sekaligus memperbaiki catatan Nandini saat berlaga di ajang Kejuaraan Nasional PBSI 2018 lalu. Saat itu, ia harus terhenti di babak 16 besar. Tak mau gagal kembali, kerja keras Nandini selama Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019 ini pun terbayarkan dengan medali emas dan tiket ke Pelatnas PBSI.
“Kalau kejurnas itu nggak ada yang nggak mungkin, semuanya nggak bias diprediksi. Apalagi tahun ini saya rasa sangat berat. Tapi memang saya punya persiapan yang cukup untuk Kejurnas ini. Semoga saja kedepannya saya bisa lebih baik lagi dari ini dan tidak boleh cepat puas, karena perjalanan masih panjang,” pungkasnya.