“Di game pertama bisa dilihat, Chico banyak mati sendiri karena saya lebih banyak main sabar. Tapi balik lagi, karena ini simulasi, saya anggap ini sudah seperti pertandingan sebenarnya. Jadi gimana caranya saya harus punya beberapa strategi tidak bisa hanya mengandalkan satu strategi,” ujar Jonatan Christie usai bertanding.
Meski berhasil lebih dulu mengamankan game pertama, Jonatan justru mendapatkan perlawanan ketat di game kedua. Beruntung, pada game ketiga, Jonatan berhasil memperbaiki penampilannya dan memenangkan pertandingan simulasi ini.
“Di game kedua saya lebih banyak main menyerang, tapi justru beberapa kali bola yang sebenarnya enak malah mati sendiri, karena saya terlalu nafsu. Mungkin itu masuk catatan untuk perbaikan saya ke depannya supaya tidak terjadi di Olimpiade nanti,” tuturnya.
Jonatan merupakan salah satu wakil Indonesia di sektor tunggal putra yang bakal berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 2020, bulan depan. Dia akan berjuang bersama Anthony Sinisuka Ginting. Ketika disinggung soal lawan terberat di Olimpiade nanti, Jonatan mengatakan bahwa peta persaingan di sektor tunggal putra sangatlah ketat dan memiliki kekuatan yang merata.
“Ini akan menjadi Olimpiade pertama saya. Di Olimpiade nanti pastinya banyak pemain bagus, ada Kento Momota, Viktor Axelsen, Lee Zii Jia, Chen Long dan masih banyak lagi, termasuk (Anthony Sinisuka) Ginting. Jadi memang harus disiapkan baik-baik. Karena di Olimpiade, apa pun bisa terjadi,” tandasnya.