Atas prestasi ini, Kevin diberi apresiasi oleh klubnya, PB Djarum, yang telah membina Kevin sejak ia berusia 11 tahun. Bentuk apresiasi tersebut bernilai total Rp. 250 juta yang terdiri dari deposito BCA senilai Rp. 200 juta, persembahan dari Djarum Foundation, serta Rp. 50 juta dari Blibli.com yang merupakan sponsor tim nasional bulutangkis Indonesia.
“Menjadi juara All England memang sudah impian saya sejak kecil, tetapi jadi juara olimpiade, juara dunia dan juara Asian Games sih juga ingin. Perasaannya waktu menang sempat nggak percaya, ini beneran menang nggak sih?” ungkap Kevin dalam pemberian penghargaan di Galeri Indonesia Kaya, Rabu (22/3).
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Djarum Foundation dan PB Djarum atas dukungan yang diberikan kepada saya selama ini. Semua ini mungkin tidak bisa tercapai kalau saya tidak bergabung dengan PB Djarum, banyak sekali ilmu dan kesempatan yang diberikan kepada saya,” kata Kevin.
Kevin memang sosok atlet yang istimewa, ia merupakan jebolan audisi yang diselenggarakan PB Djarum setiap tahunnya. Tak terpilih dalam audisi 2006, Kevin kecil tak menyerah, ia kembali mencoba di tahun berikutnya dan akhirnya berhasil lolos.
“Kevin ini skill-nya bagus, berani dan pantang menyerah. Sudah kelihatan sejak masih remaja. Kevin dilahirkan untuk menjadi juara,” kata Ade Lukas, salah satu pelatih Kevin di PB Djarum.
Salah satu senjata utama Kevin yang tak dimiliki pemain lain adalah pukulan-pukulannya yang terbilang aneh dan sulit untuk dikembalikan lawan. Konon ini banyak dipelajarinya dari Sigit Budiarto, mantan pemain ganda putra Indonesia era 90-an yang juga pernah melatih Kevin di PB Djarum.
“Satu kata untuk Kevin: Pintar! Dia punya talenta yang lain daripada yang lain, attitude-nya baik dan latihannya selalu all out. Mau dikasih program latihan apapun ayo. Skill yang dia miliki itu diatas rata-rata teman-temannya yang lain,” pungkas Sigit.