"Memang belum waktunya ke luar dulu. Kita masih 'bertapa' dulu, latihan dulu," kata Herry kepada wartawan.
Secara gamblang Herry berpandangan, banyak hal di sektor ganda campuran yang masih perlu diperhatikan. Di sisi lain, skuad ini perlu bekerja keras dalam mengejar ketertinggalan kualitas menjelang Olimpiade Paris 2024. "Kalau untuk Olimpiade, kita harus terima seperti itu. Penginnya dua (wakil ganda campuran), tapi kalau memang cuma satu apa boleh buat. Itu realitanya. Karena kondisinya, (level) ganda campuran, kan, di bawah," ungkapnya.
"(Permasalahan pada ganda campuran) Kompleks, lah. Mulai dari pengiriman atlet ke pertandingan, latihan, kualitas individu pemain itu sendiri. Masih perlu banyak yang dibenahi, power-nya, fisiknya," Herry, menjelaskan.
Ia memperkirakan, paling lama, proses pembenahan butuh waktu selama dua tahun. Namun, jangka waktu tersebut dapat terpangkas jika para pemain mampu meningkatkan kualitas permainan mereka. "Nomor satu tergantung kualitas pemainnya. Kalau kualitas pemain bagus, setahun bisa kelihatan. Artinya bagus memenuhi persayaratan dari teknik dan fisik. Tapi kalau masih bayk PR (pekerjaan rumah), bisa dua tahun lebih," ujar kata pria yang telah melatih skuad ganda putra sejak 1993.
Herry berkaca pada pengalamannya saat menangani Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin serta sejumlah pemain yang satu angkatan dengan mereka. Seiring kualitas permainan yang terus meningkat, dalam kurun waktu setahun, para pasangan pelapis pelatnas tersebut mampu bersaing dengan sejumlah ganda putra elite dunia. "Leo/Daniel itu, kan, setahun baru kelihatan. Kalau prediksi saya, ganda putra petiknya (keberhasilan) tahun depan. Kalau sekarang babak belur, sih, nggak apa-apa," pungkasnya.