Lanjutkan Tradisi Emas Owi/Butet

Tontowi AHMAD dan Liliyana NATSIR (Indonesia) melakukan selebrasi dan menyapa penonton
Tontowi AHMAD dan Liliyana NATSIR (Indonesia) melakukan selebrasi dan menyapa penonton
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Sebanyak enam wakil tim bulu tangkis Indonesia yang lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet) membawa pulang medali emas melalui ganda campuran. Kini di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia meloloskan tujuh wakilnya dalam lima nomor, yakni tunggal putra dan ganda putra masing-masing dua wakil, serta masing-masing satu wakil di tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Konfirmasi lolosnya tujuh wakil Indonesia didapat setelah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memutuskan berakhirnya masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, yang diumumkan dalam laman resmi BWF pada akhir Mei 2021. Resminya, tahap kualifikasi yang dimulai satu tahun yang lalu selesai pada 15 Juni. Namun, karena tak ada lagi turnamen pada periode tersebut, daftar peringkat untuk Olimpiade Tokyo tak berubah.

PP PBSI lantas tancap gas untuk fokus pada program melanjutkan tradisi emas yang telah ditorehkan Owi/Butet, setelah meloloskan tujuh wakil dalam lima nomor.

Tujuh wakil Indonesia dalam lima nomor itu, yakni tunggal putra dan ganda putra, masing-masing, meloloskan dua wakil melalui pemain-pemain berperingkat terbaik, yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Kemudian, Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Meski nama yang lolos berdasarkan peringkat telah dirilis, pemain yang akan tampil di Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus 2021 ditentukan oleh asosiasi negara masing-masing.

Herry Iman Perngadi pelatih dua ganda putra di ajang multi-cabang internasional tersebut, memiliki pola pendekatan lain guna mengurangi beban para atletnya. Maklum, bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang selalu diandalkan untuk meraih medali emas dalam Olimpiade. "Atlet sudah mengerti tanggung jawab mereka. Semua pasti ingin juara, apalagi di Olimpiade. Tetapi, saya tidak ingin itu menjadi beban. Jadi, saya tidak pernah berbicara target medali emas kepada mereka," jelas Herry, dilansir harian Kompas.