Dalam partai final di GOR Pancing, tunggal putra Alwi menjadi kampiun setelah mengalahkan wakil Sri Lanka, Viren Nettasinghe, dengan skor 21-15, 21-10. Lalu, Ester Nurumi Tri Wardoyo di tunggal putri mengatasi Gabriela Meilani Moningka straight games 21-13, 21-16.
Sementara satu gelar lagi dipersembahkan dari ganda putri. Pasangan Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum mengatasi rekan senegara mereka, Velisha Christina/Bernadine Anindya Wardana, melalui dua gim langsung 21-17, 21-11.
Keberhasilan merebut tiga titel juara yang dipersembahkan para pemain junior dan pelapis ini menunjukkan proses regenerasi dan pembinaan yang dilakukan PP PBSI berjalan dengan baik. Lewat pembinaan dan dukungan penuh PBSI yang dilakukan sejak mereka menghuni pelatnas Cipayung, kini mereka mulai memetik hasil.
Memang, gelar juara yang dipetik Alwi, Ester, dan Jesita/Febi di turnamen Indonesia International Challenge 2023 merupakan ajang level kecil. Namun, dari langkah-langkah kecil dengan menjuarai turnamen kelas International Challenge itu, diharapkan para pemain muda ini kelak bisa melangkah lebih jauh dan memenangi kejuaraan atau turnamen level lebih besar dan bergengsi.
"Memang gelar yang saya raih kali ini baru dari turnamen skala kecil. Tetapi saya yakin, dari turnamen kecil ini kelak saya bisa juara di ajang-ajang yang lebih besar," kata Ester melalui siaran pers Humas PP PBSI, Senin (4/9).
Warna lain dari Indonesia International Challenge ini, para juaranya berasal dari kota yang berbeda. Alwi dari Solo, Ester asal Jayapura, Febi dari Tangerang, dan Jesita asal Depok. Artinya, pemain dari mana pun sepanjang dibina dengan benar di pelatnas Cipayung, semuanya memiliki kesempatan menjadi juara.
"Asal saya dari Tangerang. Sementara teman-teman yang lain berasal dari kota lain. Sepanjang kami berlatih penuh semangat dan sunguh-sungguh, serta bisa bertanding maksimal, tentu akan ada hasilnya, seperti menjadi juara di Medan ini," demikian Febi.