Febby/Yulfira memutuskan untuk menyudahi pertandingan saat kedudukan 11-8 untuk keunggulan Ribka/Fadia karena mengalami cedera. Padahal, keduanya tampil begitu bagus di game kedua. Selepas pertandingan, Ribka/Fadia mengakui jika mereka banyak melakukan kesalahan sendiri. Meski begitu, pada akhirnya mereka tetap bisa memenangkan pertandingan.
“Kesulitan di pertandingan tadi karena kami banyak mati sendiri. Kami juga masih harus menyesuaikan dengan kondisi lapangan, angin dan juga shuttlecock-nya. Jadi memang lebih buat banyak kesalahan saja,” ungkap Ribka Sugiarto dalam wawancara pinggir lapangan.
Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 ini boleh dibilang jadi obat rindu buat Ribka/Fadia. Sebab, terakhir kali mereka bertanding pada Januari lalu, tepatnya pada kejuaraan Yonex Thailand Open 2021 BWF World Tour Super 1000 dan Toyota Thailand Open 2021 BWF World Tour Super 1000.
Meski tidak ikut berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 2020, bulan depan, namun ganda putri binaan PB Djarum Kudus itu tetap memberikan dukungan untuk tujuh wakil Indonesia yang bakal berangkat ke Tokyo. Ribka/Fadia berharap jika tim bulutangkis Indonesia bisa mempersembahkan medali emas untuk Merah Putih.
“Semangat buat teman-teman yang ikut Olimpiade, semoga bisa kasih yang terbaik dan meraih medali emas untuk Indonesia,” kata Ribka.