Meski rindu bertanding dan suasana kompetisi, namun Marcus menyarankan agar BWF tetap memerhatikan keselamatan para atlet dan semua pihak yang terlibat untuk tidak terburu-buru dalam menggelar turnamen di sisa musim kalender 2020.
“Pasti pengen banget (pertandingan, red), apalagi sekarang latihan terus tapi nggak ada trial-nya, pasti kan kangen. Tapi kalau memang belum aman, saran saya lebih baik BWF jangan dulu mulai turnamen. Jadi nggak apa-apa kalau BWF membekukan turnamen terus sampai benar-benar aman. Lebih baik begitu,” ungkap Marcus Fernaldi Gideon dalam bincang-bincang di Instagram live bersama akun resmi PP PBSI, @badminton.ina.
Marcus juga menghargai betul keputusan BWF dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 hingga tahun depan. Menurutnya, keputusan itu sangat tepat dan bijaksana untuk diambil.
“Pasti semuanya nggak kebetulan, mungkin emang jalannya harus seperti itu, diundur. Kalau Olimpiade tetap dipaksakan ada tahun ini ya ngeri juga,” katanya.
Meski belum ada turnamen hingga September mendatang, Marcus tetap menjalani latihan di Pelatnas PBSI walau intensitasnya belum kembali normal seratus persen. Untuk itu, ganda putra peringkat satu dunia ini tetap fokus menjaga kondisi fisiknya agar tetap bugar.
“Untuk jaganya ya harus makan yang bagus, istirahat cukup, minum vitamin dan harus jaga mood juga. Kan kalau kita happy katanya bisa ningkatin imun tubuh. Jaga mood-nya ya main sama anak,” tutupnya.