Dari total hadiah Rp 500 juta, untuk juara pertama, kedua dan ketiga di sektor tunggal putra dan putri masing-masing akan mendapatkan Rp 20 juta, Rp 12 juta dan Rp 7 juta. Sedangkan di nomor ganda putri dan campuran, juara pertama berhak atas hadiah sebesar Rp 40 juta, juara kedua Rp 20 juta dan juara ketiga sebesar Rp 13 juta.
Sementara juara satu, dua dan tiga di sektor ganda putra akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta, Rp 25 juta dan Rp 12,5 juta. Selebihnya hadiah akan diberikan kepada mereka yang menempati peringkat keempat dan seterusnya, semua pemain yang ikut dalam kompetisi ini akan mendapatkan hadiah.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan bila pembagian jumlah hadiah ini ditentukan melalui ranking akhir atau pencapaian yang diraih atlet tersebut. Hal ini dilakukan agar pembagian hadiah lebih adil dan atlet pun terpacu untuk mendapat hasil terbaik.
“Hadiah selain dari sponsor yaitu Mola TV juga datang dari para donatur yang memang selalu mendukung atlet-atlet bulutangkis kita,” kata Susy Susanti dalam siaran pers yang dibagikan PP PBSI, Selasa (23/6).
“Kami tim bulutangkis bersyukur sekali di saat pandemi ini kami tetap dapat perhatian dan dukungan baik dari pemerintah, sponsor maupun para pemerhati bulutangkis. Pelatnas bisa berjalan dan home tournament bisa terlaksana karena kerjasama semua pihak, walaupun memang di saat seperti ini kami harus tetap berhati-hati dan mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah,” tambahnya.
Lebih lanjut Susy menjelaskan, besaran hadiah yang bervariatif di setiap sektor menandakan perbedaan jumlah pesertanya. Seperti di ganda putra misalnya. Sektor asuhan Herry Iman Pierngadi itu hanya menurunkan enam pasangan.
Sementara itu di ganda putri, pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah terpaksa absen di kompetisi ini. Ketut mengalami cedera pada kedua lututnya, sedangkan Tania sedang menjalani skorsing.
“Peserta dari ganda putra memang tidak full satu tim karena ada pemain-pemain muda yang baru kembali ke pelatnas setelah masa PSBB kemarin. Sesuai protokol kesehatan, mereka sudah mengikuti rapid test dan sedang dikarantina selama 14 hari, jadi tidak mungkin ikut,” jelasnya.
“Tania sedang menjalani masa skorsing karena tindakan indisipliner. Skorsing berlaku selama tiga bulan, terhitung dari tanggal 15 Juni 2020,” tandas Susy.