Meski belum mengeluarkan permainan terbaiknya, namun Gregoria tetap mampu mengendalikan jalannya pertandingan yang berlangsung selama 30 menit itu. “Yang pertama aku mau mengurangi banyak mati sendirinya. Apalagi Fitri kan pemain yang ulet juga, jadi memang agak susah untuk dimatiin (dapat poin). Jadi aku harus sabar dan jangan buru-buru mau matiin,” jelas Gregoria Mariska Tunjung dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
Memasuki game kedua, Fitriani semakin tenggelam dalam skema permainan Gregoria. Tunggal putri peringkat 33 dunia itu tidak berhasil mengembangkan permainannya dan banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Sebenarnya nggak jauh beda (permainan) di game kedua dan game pertama. Mungkin karena kondisi tangan fitri yang begitu (cedera, Red), jadi agak susah juga dia untuk bergeraknya. Kalau yang aku lihat sih dia jadi kurang balance gitu,” katanya.
Dengan kemenangan ini, Gregoria berharap bisa memotivasi rekan-rekannya yang akan bertarung di partai berikutnya. Saat berita ini diturunkan, pasangan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Yulfira Barkah (Garuda) tengah berhadapan dengan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Rajawali).
“Menurut aku poin pertama di turnamen beregu itu penting, karena bisa jadi pembuka jalan kemenangan untuk tim dan supaya kebelakangnya bisa jadi tambah semangat,” ujarnya.
“Jujur di turnamen ini kami nggak membahas soal target. Tapi yang pasti kami mau memberikan yang terbaik untuk tim dan nggak mau dijadikan beban. Apalagi di turnamen ini kekuatannya semua merata,” tutup Gregoria.