Menang dengan cukup nyaman pada game pertama, Pramudya/Yeremia justru harus kehilangan game kedua. Ganda putra ranking 65 dunia itu mengaku mendapat tekanan yang kuat dari pasangan Reza/Sabar.
“Kami bisa ambil game pertama karena sepertinya mereka belum siap dan mereka juga nggak bisa keluar dari tekanan. Di game kedua justru berbalik, kami yang tertekan dengan permainan mereka. Kualitas permainan no lob mereka bagus. Mereka nggak gampang angkat bola,” kata Yeremia Erich Yoche Rambitan dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
“Di game ketiga kami unggul di permainan depannya. Tadi saya enak banget, banyak dapat poin di situ (permainan depan, Red). Di game ketiga juga kami banyak menyerang dan main lebih sabar,” sambung Pramudya Kusumawardhana menambahkan.
Meski timnya sudah dipastikan juara Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, namun Pramudya/Yeremia tetap berambisi memenangkan pertandingan dan mempersembahkan poin untuk tim Rajawali. “Tentu kami mau menyempurnakan kemenangan tim. Dan kami juga mau membuktikan bisa memberikan yang terbaik di turnamen ini, karena selama ini sudah latihan,” tutur Pramudya.
Datang sebagai ganda kedua di tim Rajawali, Pramudya/Yeremia mengaku dapat pelajaran berharga dari turnamen simulasi ini. “Pelajaran yang kami dapat pastinya kekompakan dan mental di pertandingan beregu,” tutup Yeremia.