“Di pertandingan tadi saya coba untuk lebih fokus dan tenang saja, nggak boleh buru-buru. Soalnya kalau buru-buru bisa ngawur permainannya. Kan lawan senior, jadi lebih sepas saja mainnya,” kata Putri Kusuma Wardani dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV usai bertanding.
Menang dengan relatif mudah di game pertama, pertarungan sengit justru terjadi pada game kedua, apalagi setelah jeda interval. Putri dan Fitriani saling berbalas serangan dan kejar-kejaran angka. Fitriani yang sudah masuk ke dalam pola permainannya, mampu mengontrol reli dengan cukup baik dan merepotkan Putri.
“Kak Fitri permainannya berubah di game kedua. Dia lebih nahan dan mainnya satu-satu, jadi saya kesulitan juga. Di game pertama kan dia main cepat, saya enak mainnya,” tuturnya.
Putri KW terus melanjutkan tren positif di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 dengan mengalahkan tiga tunggal putri teratas Indonesia. Selain Fitriani yang saat ini menempati ranking 33 dunia, Putri KW juga berhasil menumbangkan Ruselli Hartawan (35 dunia) serta tunggal nomor satu Indonesia ranking 21, Gregoria Mariska Tunjung.
Meski baru berusia 18 tahun, tunggal putri binaan PB Exist Jakarta itu dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Apakah Putri siap bersaing di level senior? “Saya siap bersaing,” tutupnya tegas.
Saat berita ini diturunkan, Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah tengah berduel dengan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari tim Rajawali. Untuk sementara Ribka/Fadia unggul 11-10 di jeda interval game pertama.